Catut Foto Wapres JK, 128 Orang Tertipu Jadi Calon Pegawai PT KAI, Sudah Setor Rp 20 Juta
Sebanyak 128 orang korban penipuan rekrutmen calon pegawai PT KAI. Mereka dari berbagai daerah. Para pelaku mencatut foto Wapres JK.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Muhammad Zulfikar
"Akhirnya kita mau buka pelan-pelan enggak frontal. Supaya teman-teman yang lain itu terbuka. Kita mau lihat respon pelaku dan teman-teman yang lain. Karena kan kita perlu tahu dengan bukti yang ada," lanjutnya.
Ia mencoba menyebarkan informasi yang didapat ke grup WhatsApp yang di dalamnya terdapat ratusan korban lainnya.
"Soal JK, ternyata si pelaku bilang, 'Oh iya salah. Ternyata Pak JK bukan pakai jaket itu.' Di situ saya yakin itu penipuan. Karena kalau dia pintar harusnya dia diam dulu cari strategi," ungkap DE.
Datangi Polda Metro Jaya
Sebanyak 128 korban penipuan rekrutmen calon pegawai PT KAI memutuskan melapor ke Polda Metro Jaya pada Selasa (13/11/2018).
"Karena korbannya dari berbagai daerah juga. Ada yang dari Bogor, Ciputat, Tangerang, Solo, Padang, juga ada," kata DE.
DE mengatakan saat ini ia dan teman-temannya sesama korban sedang mengumpulkan data-data terkait kasus penipuan tersebut.
"Iya jadi hari ini saya koordinasi dengan teman-teman untuk mengumpulkan data terus nanti saya juga mau koordinasi dengan orang Polda yang semalam ada," ungkap dia.
DE mengatakan pihak PT KAI juga akan mendampingi pelaporan tersebut.
Waktunya, DE mengatakan masih akan berkordinasi dengan teman-teman yang menjadi perwakilan para korban.
• KNKT Bantah Dugaan Sinyal Ping Lion Air PK-LQP Mati Akibat Terendam Lumpur
• Jalan KH Noer Ali Rusak Imbas Proyek Tol Becakayu, Pemkot Minta Pelaksana Proyek Bantu Perbaikan
• Menang Tipis Lawan SMAK 5 Penabur, SMAN 2 Jakarta Optimis Lolos ke Big Four Honda DBL DKI Jakarta
"Besok dari beliau dan PT KAI akan dampingi kita. Kalau untuk jam saya masih koordinasi sama teman-teman karena ada perwakilan juga," kata dia.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo membenarkan bahwa pendampingan ke Polda Metro Jaya dilakukan besok.
"Sepertinya yang bersangkutan atau korban baru besok melaporkan ke Polda. Iya akan kami dampingi," kata Edy.
Edy mengatakan para korban masih menyiapkan berkas dan data guna dipakai untuk membuat laporan ke polisi.
"Sekarang mereka masih siapkan berkas-berkas dan data," katanya lagi. (TribunJakarta.com)