Satu Keluarga Tewas
Korban Pembunuhan di Bekasi Sempat Unggah Surat Permintaan Maaf Anaknya, Ini Isinya
Sebelum ditemukan tewas, Maya Boru Ambarita mengunggah surat permintaan maaf putri sulungnya, Sarah Boru Nainggolan di akun Facebooknya.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Muhammad Zulfikar
Makasih Mama dan Papa," tulis Sarah di atas kertas buku.

Mendapat surat tersebut, Maya mengaku justru tersenyum.
Ia juga mendoakan putri pertamanya itu.
"Dapat surat dari boru panggoaran. masih kls 3sd..
lucu jg ya senyum2 membaca-y asal lah ga cuma tulisan doank...hehehehe
TUHAN Memberkatimu ya boru...jd anak yg takut akan TUHAN," tulis Maya Boru Ambarita.
Follow:
Terkait tragedi satu keluarga tewas tersebut, berikut sederet faktanya dari TribunJakarta.com.
1. Kronologi
Peristiwa satu keluarga tewas di Bekasi pertama kali diketahui oleh satu diantara penghuni kontrakan, Feby Lofa, yang tinggal di belakang rumah korban.
Feby Lofa sempat mencoba memanggil korban namun tidak ada jawaban.
Kemudian, sekitar pukul 06.30 WIB, Feby Lofa kembali mencoba mengetuk pintu namun kembali tidak ada jawaban dan berusaha membuka jendela rumah.
Saat membuka jendela, Feby Lofa melihat korban dalam keadaan bersimbah darah.
Melihat kejadian itu, Feby Lofa langsung melaporkan kejadian ke ketua RT setempat.
Korban Diperum Nainggolan (38) dan Maya Ambarita (37) mengalami penganiayaan di bagian wajah akibat pukulan benda tumpul, dan lehernya terdapat luka akibat benda tajam.
Sedangkan anaknya, Sarah Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), tewas akibat kehabisan oksigen karena wajahnya ditutupi selimut atau bantal.
• Stan Lee Pendiri Marvel Meninggal, Intip Potret Rumah Mewahnya di Hollywood Seharga Jutaan Dolar AS
• Stan Lee Meninggal, Penyelamat Marvel dari Kebangkrutan hingga Kekayaan Bersih Capai Rp 700 Milyar
2. Diduga bukan motif ekonomi