Video Viral Guru 'Dikeroyok' Murid: Tanggapan Mendikbud, Hingga Pengakuan Guyonan Kelewat Batas

Video sejumlah siswa SMK NU 3 Kaliwungu Kendal yang tengah menunjukan aksi kurang ajar kepada guru viral di media sosial. Ini pengakuan sang guru.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
capture video
Joko dikeroyok murid SMK NU 3 Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah di depan kelas. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali berkomentar mengenai video viral guru yang di-bully di Kendal oleh para siswanya.

Ia mengimbau hubungan guru dan siswa harus dapat dijaga dengan baik. Sehingga nantinya bila bercanda akan ada batasan.

"Ya, bagaimana pun hubungan guru dan siswa harus dijaga dengan baik, hingga jangan sampai kalau ada candaan pun dia ada batasannya, jangan sampai keblablasan," ujar Muhadjir, di Gedung A, Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018).

Dengan begitu, mereka diharapkan dapat menjadi teladan serta panutan dari para siswanya masing-masing, dan tak terjadi hal semacam ini.

Di sisi lain, ia menilai ada saatnya para guru bercanda dengan para siswa, namun ada pula saat dimana guru menunjukkan otoritasnya untuk dipatuhi.

"Karena bagaimana pun seorang guru harus pandai menjaga wibawa untuk dijadikan teladan, panutan dari siswa," jelasnya.

"Memang ada saatnya bercanda ada saatnya seorang guru menunjukan otoritasnya sebagai orang yang di patuhi disegani dan harus dijadikan teladan oleh siswanya," kata Muhadjir.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018). (TribunJakarta.com/Suci Febriastuti)

Diketahui video sejumlah siswa SMK NU 3 Kaliwungu Kendal yang tengah menunjukan aksi kurang ajar kepada sang guru viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 24 detik itu, terlihat sejumlah siswa seperti menendang dan mengeroyok guru SMK NU 3 Kaliwungu Kendal yang diketahui bernama Joko Susilo.

Joko Susilo merupakan Guru Gambar Teknik Otomotif SMK NU 3 Kaliwungu Kendal.

TribunJakarta.com mengutip TribunJateng.com yang mewawancarai guru Joko Susilo.

Joko Susilo menganggap perbuatan itu candaan yang kelewat batas.

“Itu hanya candaan, namun kelewat batas,” ujar Joko Susilo, Senin (12/11/2018).

Joko Susilo mengaku awalnya ada seorang murid yang melempar kertas dan mengenai dirinya.

Namun saat ditanyai, respon para murid seolah-olah bercanda.

Karena larut dalam suasana bercanda, murid-murid pun secara tidak sopan malah bersikap seperti mengkeroyok dan memukuli sang guru.

“Biasanya juga tidak begitu. Itu hanya sekelompok anak saja, tidak satu kelas atau semua anak begitu. Yang dapat saya sampaikan yaitu tidak ada kekerasan dan pemukulan, tapi memang guyonan (candaan)nya kelewat batas,” kata Joko Susilo.

Joko Susilo Guru SMK NU 03 Kaliwungu Kendal
Joko Susilo Guru SMK NU 03 Kaliwungu Kendal (TribunJateng.com/Reza Gustav)

Ketika ditanyai apakah dirinya merasa marah atau tidak, dia menjawab tidak namun berusaha sabar.

“Saya tidak marah. Waktu itu setelah guyonan itu saya lanjut kerja (mengajar) sampai selesai. Ya, cuman harus sabar dan saya berusaha sabar,” kata Joko Susilo.

Untuk persoalan selanjutnya, ia mengatakan akan seluruhnya menyerahkan hal tersebut kepada pihak sekolah dan pihak-pihak lain yang terkait.

“Itu urusan sekolah. Tugas saya sebagai guru melaksanakan kegiatan belajar-mengajar saja,” tutur Joko Susilo

“Setahu saya hari ini akan ada rapat antara keluarga murid dan sekolahan untuk membahas hal tersebut,” tambahnya.

Sebelumnya, pihak sekolah juga telah mengklarifikasi hal tersebut dan menjelaskan bahwa video murid yang beramai-ramai tampak mengkeroyok dengan gurunya tersebut hanya guyonan semata.

Sementara itu, Joko Susilo berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi.

“Saya berharap dengan sangat dan meminta kepada seluruh murid bahwa kejadian atau guyonan tersebut tidak terulang kembali. Saya juga meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat yang telah menonton video tersebut. Yang jelas tidak benar ada kekerasan dan pemukulan,” pungkas Joko Susilo.

Respon Kepala Sekolah

Kepala SMK NU 3 Kaliwungu, Muhaidin membenarkan bahwa kejadian tersebut berlangsung di sekolah mereka.

Muhaidin menuturkan bahwa siswa yang melakukan tindakan tersebut yakni siswa kelas X jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan identitas guru yang dalam video itu yakni Joko Susilo (54).

"Kejadiannya hari Kamis (8/11/2018) Saat itu tengah pelajaran terakhir yaitu pelajaran gambar kosntruksi mesin. Sang guru tengah menyakan salah satu siswa karena tidak membawa alat peraga, siswa lainnya pun jadi gaduh karena temannya tidak membawa. Di saat itu juga ada siswa yang bercanda melempar kertas ke pak Joko," jelas Muhaidin, Minggu (11/11/2018).

Setelah itu para siswa yang menggoda Joko Susilo dengan melakukan mendorong sang guru.

Hal itu untuk mendapatkan reaksi dari sang guru.

Ia menambahkan bahwa Joko juga dikenal sebagai guru yang sering bercanda sehingga para siswa melakukan hal yang ada di video.

"Itu hanya bercanda karena waktunya sudah mau pulang, kami juga sudah memanggil guru dan para siswa untuk dimintai keterangan karena video itu viral sejak hari jumat dan ternyata itu bercanda," jelasnya.

Beberarapa saat setelah kejadian itu berlangsung, dirinya juga melihat kondisi kelas tersebut karena dari kejauhan memang terdengar ramai.

Setelah dicek ternyata kondisi kelas memang ramai karena candaan.

"Saat itu bertepatan dengan saya monitoring tiap kelas, dan memang tidak ada namanya pemukulan dan penendangan terhadap guru, dan siswa pun setelah itu melanjutkan pelajaran juga," jelasnya.

Respon Bupati Kendal

Bupati Kendal Mirna Annisa menyayangkan video viral pengeroyokan guru oleh murid di dalam kelas.

Bupati Kendal Mirna Annisa menyayangkan sikap para siswa SMK NU 3 Kaliwungu yang bertindak kurang ajar terhadap guru mereka.

Terlebih aksi mereka itu direkam dan videonya viral di media sosial.

Menurutnya meski guru dan siswa sangat akrab namun tindakan yang dilakukan oleh para siswa itu tidak pantas dilakukan.

"Sedih melihatnya jika bercandaannya seperti itu. Sedekat apapun itu, siswa harus menghormati guru." ujar Mirna, Minggu (11/11).

Ia menambahkan kewajiban guru selain mengajar pendidikan secara formal, guru pun juga dituntuk memberikan pendidikan karakter dan beretika.

Meski dalam pembeljaran disisipi dengan bercanda namun tetap memberikan nilai etika di dalamnya.

"Guru pun juga harus memberikan pengajaran yang penuh kasih sayang dan tata krama, dan etika. Karena itu semua mencerminkan wajah bangsa," ungkapnya.

Selain tanggung jawab sekolah, pendidikan karakter juga menjadi tanggung jawab dari keluarga dalam hal ini orangtua.

Menurutnya pendidikan karakter didalam keluarga merupakan modal utama selain di sekolah.

"Kasus ini diharapkan segera selesai dan tidak berlarut. Dari kejadian ini menjadi bekal pendewasaan dan perkembangan sekolah itu sendiri," jelasnya

"Karena SMK menjadi wewenang Pemprov, kami hanya akan memonitor dan melaporlkan kegiatan SMK dan SMA di Kendal," tambahnya.

Kronologi

Berikut kronologi candaan itu bermula, seperti yang tertera dalam Surat Pernyataan dari pihak SMK NU 03 Kaliwungu.

1. Hari Kamis, 8 November 2018, Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas X TKR mulai jam 4-8, pukul 09:15-13:20 adalah Gambar Teknik Otomotif yang diampu oleh bapak Joko Susilo SPd

2. Pada jam 13:00 menjelang berakhirnya jam pelajaran tersebut, anak-anak ramai bercanda, ada yang saling melempar kertas, dan salah satu kertas tersebut ada yang mengenai Pak Joko.

3. Selanjutnya Pak Joko meminta anak-anak untuk mengaku siapa yang melempar kertas tersebut. Tidak ada anak yang mengaku, tetapi justru beberapa anak maju ke depan kelas untuk bercanda guyonan, dengan harapan agar Pak Joko tidak marah.marah.

Pada dasarnya, Pak Joko adalah guru yang suka bercandadengan anak-anak pada saat pembelajaran.

Tindakan tersebut ditanggapi reaktif oleh Pak Joko dengan melakukan gerakan seperti orang yang akan berkelahi.

Sehingga membuat anak-anak semakin mendekati Pak Joko sambil tertawa-tawa menyentuh bagian tubuh Pak Joko.

Bagian inilah yang berkesan seolah-olaj terjadi tindakan pemukulan dan pengeroyokan terhadap guru.

Setelah kejadian itu, pelajaran dilanjutkan kembali dan diakhiri dengan doa bersama.

Ini membuktikan bahwa peristiwa itu murni guyonan anak-anka dan tidak ada tindakan pemukulan terhadap guru.

4. Tentang video yang beredar, dari peristiwa guyonan tadi ternyata ada salah satu siswa yang merekam kemudian dimasukkan dalam story WA. Menurut sang anak, status itu hanya berlangsung selama satu menit setelah itu dihapus. Dari sinilah video tersebut menyebar.

5. Jadi kami tegaskan, bahwa pada Kamis, 8 November tidak ada pemukulan atau pengeroyokan siswa terhadap guru.

 

6. Kami sangat menyadari bahwa guyonan tersebut melampui batas wajar, dan oleh pihak sekolah sudah melakukan penanganan terhadap semua anak yang terlibat dalam video tersebut pada hari Sabtu, 10 November dan akan ditindaklanjuti dengan pemanggilan kepada orangtua pada hari Senin, 12 November 2018.

Demikian adalah surat pernyataan dari pihak SMK NU 03 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. (TribunJateng.com/Tribunews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved