Satu Keluarga Tewas
5 Fakta Pembunuhan Sadis di Bekasi, dari Pengelola Kost 28 Pintu Hingga Luka Parah di Leher
Pembunuhan sadis terjadi di Bekasi. Satu keluarga tewas diduga karena dendam. Korban merupakan pengelola kost sebanyak 28 pintu
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: ade mayasanto
"Ini tadi sudah kita lakukan olah TKP yang dipimpin oleh bapak Kapolres, inavis juga ada. Tentunya kita akan mencari, ada apa disitu yang kita temukan, apa sidik jari, barang bukti, kita akan evaluasi dari pada hasil olah TKP tersebut," jelas dia.
Sementara pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi kejadian.
"Masalah saksi kan masih interogasi ya, ya nanti dari TKP ada yang namanya modal spiral, apakah di TKP itu sendiri maupun dilingkungan daripada TKP tersebut," jelas dia.
Sebelumnya, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya sendiri di Jalan Bojong Nangka 2, RT02, RW07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Korban ditemukan dengan luka akibat senjata tajam dan juga luka diduga akibat sekapan.
Polisi sejuah ini masih menyelidiki kasus tersebut, belum jelas motif apa dibalik dugaan penbunuhan yang menewaskan satu keluarga tersebut. Pasalnya dari olah tempat kejadian perkara sejumlah barang berharga milik korban diketahui masih utuh seperti perhiasan.
Adapun empat korban atas mama Diperum Nainggolan kepala keluarga berusia 38 tahun, Maya Boru Ambarita (37) isteri. Sarah Boru Nainggolan anak berusia sembilan tahun, dan Arya Nainggolan anak berusia tujuh tahun.

3. Luka Sayatan di leher
Saksi yang pertama kali melihat penemuan itu langsung melapor ke penghuni kos lainnya hingga kemudian pihak RT setempat menghubungi Polsek Pondok Gede.
"Ada sesuatu yang mencurigakan dari dalam rumah ini. Ini rumah dari pengelola kos. Lalu tadi anggota kami masuk dan betul menemukan beberapa kecurigaan antara lain ada dua jenazah yang berlumuran darah," kata Indarto di lokasi kejadian, Selasa (13/11/2018).
Kedua jenazah itu tergelatak di ruang keluarga atau ruang televisi. Letak ruang televisi berada di belakang persis ruang depan yang menjadi lapak barang-barang jualan warung kelontong.
Namun di samping rumah tersebut terdapat pintu utama yang menjadi akses masuk ke dalam rumah. Sebab jika dilihat dari depan, kondisi rumah hanya nampak pintu rolling seperti yang biasa digunakan di toko-toko.
Adapun luka yang diderita kedua jenazah yakni luka sayatan senjata tajam pada bagian leher serta luka akibat pukulan benda tumpul di sejumlah bagian tubuh.
Kemudian korban lainnya yakni dua orang anak kecil ditemukan di salah satu kamar tidur. Letak kamar tidur berada di samping ruang televisi.
"Yang suami istri ditemukan di ruang tv, sedangkan anak-anaknya ditemukan di tempat tidurnya," kata Indarto.
Polisi saat menemukan jenazah dua anak kecil tersebut tidak menemukan luka akibat senjata tajam. Diduga kedua anak tewas akibat kekurangan oksigen akibat dibekap.