Pilpres 2019
Fahri Hamzah Sebut Jokowi Santai karena Tak Ditantang dan Minta Prabowo Berani Tampil
Fahri Hamzah, jika kubu Prabowo Subianto-Sandiaga uno menantang, kubu Jokowi-Maruf Amin tidak akan memainkan politik gimmick di Pemilu Presiden 2019.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Muhammad Zulfikar
Seperti yang dikatakan SBY, bahwa masyarakat ingin mendengarnya langung dari 'Super Star', yakni Prabowo Subianto.
"Karena itu orang ingin mendengarnya dari 'superstar', kata pak SBY, superstar dari penantang yaitu Pak Prabowo. Saya kira ini yang harus dimanage. Jadi tantangan Bu Mega dan komentar Pak SBY penting bagi kubu penantang untuk meningkatkan modus dari pertarungan ini agar lebih efektif," kata Fahri Hamzah.
Peran Prabowo Subianto tersebut, menurut Fahri Hamzah tidak bisa digantikan oleh Cawapres Sandiaga Uno. Dalam sistem pemerintahan Indonesia, Wapres hanya sebagai peran pengganti.
"Dan lain Pak Prabowo Subianto dengan Pak Sandiaga Uno. Tidak bisa di dalam sistem kita itu Wapres mengganti posisi Presiden. Dalam sistem kita itu wapres dianggap posisi sebagai peran pengganti," kata Fahri Hamzah.
Sebut ada problem konsolidasi di tim Prabowo
Fahri Hamzah juga mengomentari polemik tentang hubungan Partai Demokrat dalam koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Menurut Fahri, memang ada masalah koordinasi dalam koalisi partai pendukung Prabowo-Sandiaga.
"Memang saya mendengar ada problem konsolidasi di timnya Pak Prabowo. Mungkin memang ada yang belum tuntas diobrolin ya. Saya berharap supaya pertarungannya lebih sengit gitu, konsolidasi di timnya Pak Prabowo juga kalau bisa lebih mantap juga," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (15/11/2018).
Padahal, menurut Fahri, ada sosok-sosok penting yang bisa menyukseskan Prabowo-Sandiaga di koalisi tersebut, di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pak SBY itu adalah jangkar yang menjamin bahwa Prabowo adalah pemimpin yang demokrasi terutama, karena dipikul atau ditopang oleh seorang presiden yang mantan tentara 10 tahun tapi dia komit dengan demokrasi," ujar Fahri.
Selain itu, ada Amien Rais yang merupakan tokoh reformasi.
Sementara itu, kata Fahri, Sandiaga Uno dinilainya identik dengan milenial.
Semua potensi ini seharusnya bisa dikoordinasi dengan baik.
Namun, potensi yang belum maksimal ini semakin dipersulit dengan waktu kampanye.
Fahri mengatakan, kampanye Pilpres 2019 berbeda dari gelaran sebelumnya. Kini, bahkan berlangsung hingga 6 bulan.