Pilpres 2019
SBY Meradang Gerindra Tagih Janji Kampanye, Kubu Jokowi Ungkap Tanda Keretakan Koalisi Prabowo
Ketika SBY meradang Gerindra tagih janji kampanye, kubu Jokowi ungkap tanda keretakan koalisi Prabowo Subianto.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
Bahkan, Karding menilai Partai Gerindra seolah yang mendominasi koalisi Prabowo - Sandiaga Uno.
Dari calon presiden, wakil presiden, lanjut Karding, hingga posisi di dalam struktur badan pemenangan nasional, didominasi oleh Gerindra.
• Jelang SKB Berikut Daftar Channel Telegram Instansi Pemerintah CPNS 2018, Ikuti Terus Updatenya!
• TERPOPULER Penjelasan BKN Tidak Ada Passing Grade untuk SKB CPNS 2018, Beda dengan Tes SKD
"Tidak memberi ruang kepada partai-partai lain, baik PKS, baik Demokrat, bahkan juga mungkin PAN," ucap Karding.
Karding mengucapkan, dalam suatu koalisi seluruh pihak seharusnya mendapat keuntungan yang sama dan proporsional, terutama di keuntungan elektoral.
Keuntungan elektoral yang dimaksud yakni seperti hal di dalam struktur Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja.
"Kita menyadari ada efek ekor jas tetapi kita juga menyadari bahwa itu bisa dikurangi efeknya dengan langkah-langkah tertentu. Karena ada beberapa negara juga bisa mengatasi itu," papar Karding.
Tanggapan PKS
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai bahwa kritikan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada Gerindra dan Prabowo Subianto bukan merupakan kemarahan.
"Siapa bilang Pak SBY marah? menurut saya sih beliau engga marah. Beliau hanya ngetweet dan itu gak perlu disikapi adalah kemarahan beliau," papar Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (16/11/2018).
Menurut Hidayat Nur Wahid , SBY hanya mengingatkan soal perjalanan pencapresan Prabowo Subianto. Sebagai senior, menurutnya, wajar bila SBY mengingatkan hal tersebut.
• UPDATE Pengakuan Pembunuh Satu Keluarga: Jeritan Tengah Malam, Dendam Hingga Terancam Hukuman Mati
• Bintang Timnas U-19 Indonesia Witan Sulaeman Ingin Satu Klub dengan Egy Maulana Vikri di Polandia
"Bahwa mungkin beliau mengingatkan ya berhak beliau mengingatkan karena beliau adalah sosok yang sangat senior, ketua partai juga, wajar kalau mengingatkan. Engga usah dipahami bahwa itu adalah marah tapi itu adalah sebuah pengingatan yg menurut saya juga penting untuk dipropos," beber Hidayat Nur Wahid.

Adanya peristiwa ini membuat Hidayat Nur Wahid berharap agar komunikasi antara Partai Gerindra dan Demokrat diperbaiki.
Perlu ada pertemuan antara partai pengusung Prabowo-Sandiaga Uno, lanjut Hidayat Nur Wahid, untuk berkomunikasi daam Pemenangan Pilpres.
"Kita semuanya adalah punya komitmen besar untuk menyukseskan Demokrasi di Indonesia melalui Pemilu di Indonesia yamg semuanya lah harus saling bersilaturahim, mungkin bahasa yang lebih equal nya kita harus bersilaturahim untuk bisa menghadirkan kembali semangat besar untuk sukses pemilu 2019," ungkap Hidayat Nur Wahid.
Komentar Fahri Hamzah