Pemilu 2019

Penjelasan Ketua KPU Soal Pengidap Gangguan Jiwa Bisa Gunakan Hak Pilih Hingga Kampanye Tahun Depan

Arief Budiman menegaskan mekanisme untuk pemilih dengan kondisi seperti itu sangat beragam tergantung gangguan jiwa yang dialami dan kondisi tersendir

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Wahyu Aji
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Arief Budiman - Ketua Komisi Pemilihan Umum 

“Kalau kampanye bebas saja pengaturan waktu dari mereka seperti apa, yang penting sesuai aturan, kecuali kampanye melalui iklan media memang baru bisa dilakukan di 21 hari terakhir,” kata Arief Budiman.

KPU yakin caleg dan capres berkualitas tingkatkan partisipasi pemilu

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman mengatakan faktor paling penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Pemilu serentak 2019 datang dari peserta Pemilu sendiri.

Arief Budiman menegaskan, jika peserta pemilu mampu menghadirkan calon anggota legislatif, calon presiden, dan calon wakil presiden yang berkualitas akan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2019.

Fahri Hamzah Sebut Jokowi Santai karena Tak Ditantang dan Minta Prabowo Berani Tampil

“Sebetulnya untuk meningkatkan partisipasi pada Pemilu adalah pada peserta Pemilu, yaitu jika mereka menampilkan caleg dan capres terbaik pasti masyarakat akan antusias, jika sebaliknya pasti masyarakat kecewa dan membuat mereka tak bergairah mengikuti tahapan Pemilu,” ujar Arief Budiman usai membuka Koordinasi Nasional KPU RI di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/11/2018).

Oleh karena itu, Arief Budiman mendorong partai politik untuk melahirkan dan mengusung caleg berkualitas untuk membantu KPU RI meningkatkan partisipasi masyarakat.

“Silakan disampaikan nanti siapa saja kandidatnya kepada masyarakat, kalau berkualitas saya yakin akan mendorong masyarakat gunakan hak pilihnya,” tegas Arief Budiman.

Pencarian Barang Bukti Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Dihentikan, Ini yang Dilakukan Polisi

Arief Budiman mengatakan pihaknya sudah mengoptimalkan berbagai bentuk sosialisasi untuk mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya tanggal 17 April 2019 nanti, termasuk melalui online untuk menyasar kaum milenial.

“Kami sudah sosialisasi baik melalui online dan offline, termasuk sosialisasi melalui aplikasi dan media sosial serta sosialisasi di kampus-kampus untuk menyasar masyarakat milenial,” kata Arief Budiman.

Klaim Ketua KPU pengadaaan logistik pemilu 2018 hemat Rp 550 miliar

Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) RI, Arief Budiman mengklaim pihaknya berhasil menghemat anggaran pengadaan logistik untuk Pemilu 2019 hingga Rp 500 miliar atau lebih tepatnya Rp 548.962.010.165.

Jumlah itu menghemat 53,69 persen dari Hasil Perkiraan Sendiri (HPS) untuk lelang pengadaan logistik Pemilu 2019.

“Untuk logistik 2019 ini KPU RI melakukan penghematan sampai Rp 548 miliar dari total HPS Rp 1,021 triliun,” jelas Arief saat berbicara di forum Koordinasi Nasional KPU RI se-Indonesia di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/11/2018).

Oleh karena itu KPU RI berhasil mencapai nilai kontrak Rp 473 miliar untuk pengadaan logistik Pemilu 2019.

Arief menjelaskan bahwa penghematan itu berhasil karena proses dilakukan menggunakan sistem E-Katalog.

Ketua KPU Republik Indonesia Arief Budiman.
Ketua KPU Republik Indonesia Arief Budiman. (TRIBUNJAKARTA.COM/NOVIAN ARDIANSYAH)

“Pencapaian itu berhasil kami raih karena 9 item kita lelang melalui e-katalog, nanti kami dorong semua proses Pemilu menerapkan lelang melalui e-katalog agar terjadi penghematan luar biasa,” katahnya. (Tribunnews.com/RizalBomantama)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved