Mayat dalam Drum

Penyebab Kematian Dufi Masih Misteri: Ditemukan Pemulung, Ini Pesan Terakhirnya untuk Istri

Penyebab Abdullah Fithri Setiawan meninggal di dalam drum masih misteri. Sebelum ditemukan tewas, korban sempat memberikan pesan untuk sang istri.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino // Istimewa/Humas Polres Bogor
Istri Dufi, Bayu Yuniarti, di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Penyebab meninggalnya Abdullah Fithri Setiawan (AFS) hingga saat ini masih menjadi misteri.

Mayat Fithri ditemukan di dalam drum di kawasan industri Kembang Kuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018).

Jenazah Fithri ditemukan pertama kali sekira pukul 06.00 WIB oleh pemulung wanita berinisial SA (56).

Ibu tersebut mendekati drum plastik berwarna biru yang tertutup rapat dan terikat oleh lakban hitam.

Pada awalnya, pemulung tersebut mengira bahwa tong plastik tersebut berisikan sampah.

Namun setelah dibuka pemulung tersebut terkejut saat melihat bahwa di dalam drum plastik tersebut adalah sesosok mayat.

Pemulung itu pun berteriak meminta bantuan warga sekitar.

Selang beberapa saat, jajaran Polsek Klapanunggal bergegas merapat ke lokasi temuan mayat tersebut dan memasang garis polisi, olah TKP, dan meminta keterangan saksi.

Sederet Karier Dufi di Perusahaan Media Sebelum Ditemukan Tewas di Bogor

Timses Klaim Komunikasi Prabowo dengan Ketum Parpol Koalisi Baik, Perbedaan Pandangan Biasa

Polisi temukan bekas luka sajam

Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto (RS Polri), belum dapat menyimpulkan penyebab kematian dari jenazah pria yang berada dalam tong berwarna biru yang ditemukan di Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Namun, Kepala Forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto (RS Polri), Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan, terdapat luka akibat senjata tajam di bagian leher dan punggung korban.

"Sementara ada luka karena senjata tajam, di bagian leher dan punggung. Perkiraan usianya sekitar 30 sampai 60 tahun," ujar Edy Purnomo di depan Ruang Postmortem RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Edy Purnomo mengatakan, bahwa korban diterima RS Polri dari Polsek Klapanunggal pada Minggu (18/11/2018), pukul 09.15 WIB.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam terkait penyebab kematian laki-laki tersebut, apakah karena senjata tajam atau dimasukkan ke dalam tong biru.

"Nanti kita lihat hasil pemeriksaan lebih mendalam, karena mungkin gentongnya kecil, mungkin juga mau ditekuk, kami tidak tahu. Tapi nanti kita lihat, karena drumnya berisi air," ujar Edy Purnomo.

Izin Dicabut Pelanggan Bolt Kehilangan Layanan, Kemenkominfo Siap Lindungi

Maruarar Sirait: Catur Satukan Perbedaan

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved