Mayat dalam Drum

Sederet Fakta Dufi yang Ditemukan Tewas Dalam Drum: Luka Sayatan di Leher dan Whatsapp Terakhir

Penelusuran TribunJakarta.com dari berbagai sumber berikut sederet fakta soal Dufi yang ditemukan tewas di dalam drum.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
Kolase TribunJakarta.com
Keluarga terdiri dari ibu, adik, istri dan anak-anak almarhum saat mengikuti prosesi pemakaman Abdullah Fithri Setiawan (AFS) di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018). 

"Untuk menambah bukan sekadar kerja tapi membuka usaha. Dari dulu memang begitu, orangnya kreatif semenjak mulai di Indopos, Inews, beliau orangnya kreatif, suka membuka peluang," beber Doni.

Lokasi penemuan mayat laki-laki di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Lokasi penemuan mayat laki-laki di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor (Istimewa/Humas Polres Bogor)

4. Firasat Adik Dufi

Muhammad Ali Ramdoni atau Doni (35) menyebut dirinya sempat merasakan firasat akan kepergian sang kakak, Dufi.

Doni, begitu ia biasa disapa, mengatakan kaget akan kepergian almarhum yang tiba-tiba dan tidak wajar ini.

Ia juga bercerita usai mendapat kabar meninggalnya almarhum, tiba-tiba dirinya terbesit akan pesan sang kakak beberapa hari silam.

"Ini sebenarnya ada firasat, cuma kita nggak begitu (memperhatikan, - red)," ujar Doni, di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Ia menjelaskan jika Dufi sempat mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp (WA) kepada keluarga dan kerabat dekatnya.

Dufi, kata dia, mengundang mereka untuk melakukan tasyakuran pada hari Minggu atau Ahad, pukul 11.00 WIB.

Namun, pada waktu yang disebutkan itu ternyata yang bersangkutan justru menghembuskan nafas terakhirnya.

"Beliau ngirim WA hari Rabu atau Kamis. Beliau bilang mengundang kakak, atau ibu semua, hari Ahad jam 11 sampai selesai untuk tasyakuran, rupanya itu benar jam 11 beliau diambil oleh Allah," jelasnya.

Keluarga terdiri dari ibu, adik, istri dan anak-anak almarhum saat mengikuti prosesi pemakaman Abdullah Fithri Setiawan (AFS) di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).
Keluarga terdiri dari ibu, adik, istri dan anak-anak almarhum saat mengikuti prosesi pemakaman Abdullah Fithri Setiawan (AFS) di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

5. Whatsaap Terakhir Dufi

Doni mengatakan kakaknya itu tidak pernah memberitahu bahwa dirinya hendak pergi ke Bogor untuk suatu keperluan tertentu, terutama pada Jumat lalu.

Yang jelas, komunikasi terakhir Dufi dengan istrinya adalah pada Jumat lalu saat dirinya hendak berangkat kerja menggunakan KRL dari Stasiun Rawa Lumbu.

Adapun mobil Dufi yang terparkir di stasiun tersebut juga turut menghilang dengan menghilangnya nyawa Dufi.

"WA terakhir yang disampaikan kepada istrinya, bahwa beliau bilang 'mah saya sudah di stasiun, mobil diparkir. Di mana? Rawabuntu'. Itu hari Jumat jam setengah 10 atau jam 10 pagi sempet komunikasi terakhir. Nah itu sudah tidak ada lagi setelah itu," kata Doni.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved