Pedagang Kaki Lima Penuhi Badan Jalan Samping Flyover Senen

Trotoar dan setengah badan jalan di samping Flyover Senen arah Jalan Kramat Bunder, Jakarta Pusat, dipenuhi oleh pedagang kaki lima.

Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Suci Febriastuti
Pedagang Kaki Lima di samping Flyover Senen, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti

TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Trotoar dan setengah badan jalan di samping Flyover Senen arah Jalan Kramat Bunder, Jakarta Pusat, dipenuhi oleh pedagang kaki lima.

Pantauan TribunJakarta.com pada Selasa (20/11/2018), arus kendaraan di jalan tersebut menjadi tersendat.

Adapun barang dagangan yang dijual, yakni pakaian, celana, kaca mata, topi dan dagangan lainnya dengan harga yang sangat murah.

Kebanyakan PKL disana adalah pedagang pakaian bekas (seken) dengan kisaran harga Rp 1.000 hingga Rp 35.000.

Pakaian pun dijajakan dengan cara digantung di pagar dan ada pula yang dagangannya ditumpuk di badan jalan.

Pedagang Kaki Lima di samping Flyover Senen, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2018).
Pedagang Kaki Lima di samping Flyover Senen, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2018). (TribunJakarta.com/Suci Febriastuti)

Tono, pedagang pakaian, mengatakan dulunya ia berjualan di Blok II Pasar Senen sejak mengaku sudah berjualan sejak tahun 1998.

Namun, musibah kebakaran yang terjadi di Blok I dan II pada Januari 2017 lalu, membuat ia dan pedagang lainnya pindah ke badan jalan.

"Dulu mah jualannya di dalam, Tapi kan gedungnya sedang dibongkar pasca kebakaran, ya udah kami pindah ke jalan," ujar Tono di lokasi, Selasa (20/11/2018).

Selain itu, Lina, pedagang lainnya, mengaku lebih memilih berjualan di trotoar karena biaya untuk sewa di dalam gedung pasar saat ini mahal.

“Mahal banget biayanya mba, sebulan itu Rp 3,5 juta padahal kalau kami jualan di sini mah cuma bayar uang kebersihan ya paling mahal Rp 10.000 ribulah," kata Lina.

Mulai 1 Agustus, Satpol PP DKI Pastikan Tak Ada Parkir Liar dan Pedagang Kaki Lima di Sejumlah Titik

Tolak Penertiban, Seorang Wanita Pedagang Kaki Lima Gigit Petugas Satpol PP

Meskipun dianggap mengganggu jalan, PKL yang berjualan di badan jalan tersebut tak pernah sepi pembeli.

Salah satu pelanggan, Yesi, mengatakan lebih memilih membeli di luar karena dekat dengan jalan.

Lalu, Yesi mengungkapkan bahwa keberadaan PKL di bahu jalan ini memudahkan pembeli sehingga tidak perlu masuk ke dalam pasar.

"Disini harga lebih murah, sekalian lewat juga kan deket sama jalan. Kalau beli di dalem repot. Parkir dulu, terus jalan, harga juga lebih mahal," ucap Yesi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved