VIDEO Peresmian Hanggar TPS Kampung Iklim Lenteng Agung, Wakil Wali Kota Jaksel Diberi Hadiah
Pemerintah kota Jakarta Selatan meresmikan sebuah hanggar Tempat Penampungan Sementara (TPS)
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Pemerintah kota Jakarta Selatan meresmikan sebuah hanggar Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di bantaran Kali Ciliwung, tepatnya di Kampung Iklim RW 09 Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Arifin, mengatakan dengan adanya hanggar di RW 09 ini diharapkan agar pengelolaan sampah di wilayah tersebut semakin baik.
"Agar secara mandiri warga bisa mengelola sampah dan semakin baik. Tidak perlu dibuang ke Bantar Gebang tapi bisa dikelola sendiri," ungkapnya kepada TribunJakarta.com, Kamis (22/11/2018) di lokasi peresmian.
Arifin juga mengatakan pembangunan hanggar ini tak terlepas campur tangan pihak PLN.
"Kita juga mendapatkan bantuan dari PLN untuk membangun hanggar ini, kurang lebih dana sekira Rp 270 juta," lanjutnya.
• 16 Lurah Non PNS di Tangsel Diganti
• Penjelasan Pemkot Depok Soal Keterlambatan Pengerjaan Proyek
Wali Kota Jakarta Selatan, Arifin, menyempatkan berkeliling kampung iklim selepas dirinya meresmikan hanggar tersebut.
Arifin berjalan sepanjang bantaran kali ditemani General Manager PLN Disjaya Muhammad Ikhsan Asaad.
Saat mereka duduk dinaungi oleh rerimbunan pohon, Arifin diberikan sebuah pare berukuran cukup besar hasil dari perkebunan warga.
"Parenya panjang amat, ternyata ada panen pare di sini," ungkapnya kepada warga yang memberikan pada Kamis (22/11/2018) di lokasi.
Arifin pun tampak tertarik mendapatkan sebuah pare mentah yang berukuran cukup panjang.
"Satu pare ini cukup buat saya. Orang rumah suka sama pare. Kita nanti makan pare di rumah," kata dia.
Saat ditemui secara terpisah, Lurah Lenteng Agung, Satia, mengatakan hanggar yang baru diresmikan itu bertujuan untuk menampung pupuk-pupuk kompos yang nantinya bisa digunakan oleh warga sekitar.
"Kompos hasil dari pengelolaan sampah di hanggar itu digunakan untuk masyarakat berkebun. Menanam sayuran dan buah-buahan,"jelasnya kepada TribunJakarta.com.