Polisi Tangkap Geng Nona: Sudah Menodong 30 Kali, Modus Operandi Hingga Libatkan Anak di Bawah Umur

Aparat Polsek Tanjung Priok meringkus komplotan penodong yang biasa beroperasi Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Aparat Polsek Tanjung Priok meringkus komplotan penodong yang rutin beroperasi Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Polisi sudah berhasil menangkap lima dari delapan anggota Geng Nona, di antaranya Nona, Adi bin Umar (22), Dedi Suryadi (20), dan dua pelaku di bawah umur YR alias Kucing (17) serta AG (15).

Supriyanto mengatakan, sebelum memulai aksinya, Geng Nona mengincar penumpang dari bus luar kota yang baru turun di terminal.

Nona mengajak beberapa anak di bawah umur yang biasa berkumpul bersama komplotannya di Terminal Tanjung Priok, termasuk YR dan AG. Nona akan menyuruh YR dan AG untuk mengemis kepada korbannya.

"Awal mulanya, pertama penumpang yang datang dari luar kota didatangi oleh pelaku yang anak kecil, pura-pura, om minta uang buat makan," kata Kompol Supriyanto dalam konferensi pers di Mapolsek Tanjung Priok, Senin (26/11/2018).

Supriyanto menjelaskan setelah anak suruhan Nona mendapatkan uang dari korbannya, pelaku lainnya yang bersembunyi di sela-sela bus akan mengerubungi korban.

Secara bergerombol, mereka akan menodong dan merampas barang berharga milik korban, seperti misalnya handphone. Namun, mereka tidak pernah melukai korbannya.

"Setelah dikasih uang teman-temannya yang lain pada datang. Mereka ngambil dompet, handphone, semua diambil. Pelakunya ada tujuh sampe delapan orang, setelah dapat mereka langsung pergi," kata Kapolsek.

Menurut Supriyanto, Geng Nona memang tinggal di rumah-rumah bedeng dekat Terminal Tanjung Priok.

Oleh karenanya, mereka mudah beroperasi pada dini hari di Terminal Tanjung Priok.

Adapun selama sebulan terakhir Geng Nona sudah 30 kali menjalankan aksi penodongan.

"Kurang lebih dari pengakuan sudah 30 kali. Itu dalam sebulan. Belum bulan-bulan yang sebelumnya," kata Supriyanto.

AG, salah satu anak di bawah umur yang terlibat, mengatakan bahwa saat beraksi dia berpura-pura meminta uang ke korbannya untuk membeli rokok.

Sementara ia mengemis, pelaku lainnya bersembunyi di sela-sela bus di terminal.

"Saya minta uang buat beli rokok. Jadi udah direncanakan di terminal, nanti yang lain nunggu di sela-sela bus," kata AG saat ditanyai Supriyanto.

Dari kelima anggota Geng Nona yang berhasil diamankan, polisi mengamankan barang bukti dua handphone korban dan senjata tajam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved