LSI Denny JA Sebut Ada Beberapa Faktor yang Untungkan Jokowi Terkait Ekonomi Indonesia

LSI Denny JA menyebut, bahwa ada ada 7 faktor yang menguntungkan calon presiden petahana, Joko Widodo terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa usai menyampaikan hasil surveinya di Graha Dua Rajawali, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut, bahwa ada ada 7 faktor yang menguntungkan calon presiden petahana, Joko Widodo terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menyebut bahwa faktor pertama yang menguntungkan Jokowi adalah, mayoritas publik menilai kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang dalam keadaan baik.

"Sebesar 70,3 persen pemilih menyatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang dan baik. Dan hanya minoritas, yaitu 24,7 persen yang menilai kondisi ekonomi buruk," ujar Ardian Sopa di Graha Dua Rajawali, Pulogadung, Jakarta Timur.

Faktor kedua yaitu, tingginya optimisme publik bahwa kondisi ekonomi akan lebih baik.

Survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa sebesar 37,8 persen pemilih menyatakan optimis ekonomi Indonesia akan lebih baik, dan sebesar 31,3 persen menyatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini sama saja.

"Hanya sebesar 18,5 persen yang menilai bahwa kondisi ekonomi akan makin buruk," ujar Ardian Sopa.

Ini Penjelasan Smartfren Soal Pekerja Asing yang Terjaring Razia Imigrasi Tangerang

Ditanya Masih Cinta atau Tidak, Gading Marten dan Gisella Anastasia Terdiam

Selain itu, Ardian Sopa mengatakan bahwa mayoritas publik menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi dan kabinetnya dalam bidang ekonomi. Hanya 35,6 persen yang menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintahan di bidang ekonomi.

Sebesar 58,7 persen publik, juga mengaku optimis bahwa ekonomi rumah tangga Indonesia akan lebih baik ke depannya. Dan hanya sebesar 15,5 persen pemilih yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan sama sekali.

"Sebesar 5,9 persen yang menyatakan pesimis dengan kondisi ekonomi rumah tangga mereka," ujar Ardian Sopa.

"Bagi seorang petahana, variabel kondisi ekonomi lebih penting lagi. Jika dipersepsikan baik, maka berkah elektoral akan diperoleh petahana. Namun, jika dipersepsikan buruk, maka berpotensi menjadi bencana bagi petahana," ujar Ardian Sopa.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved