Pilpres 2019

Terima Dana Sumbangan Rp 20 Ribu, Prabowo Subianto: Saya Terharu Atas Dukunganmu

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto atas dana sumbangan yang dikirim seorang warga bernama Iqbal Faisal Aji.

Editor: ade mayasanto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Infografik Profil Prabowo Subianto. 

Itu perkiraan Capres Prabowo Subianto yang tertuang dalam buku 'Pandangan Strategis Prabowo Subianto Paradoks Indonesia'.

Menurut Prabowo Subianto, setiap unsur di masyarakat dan di setiap tingkatan kepemimpinan sudah sarat dengan sogok-menyogok.

"Orang yang punya banyak uang atau dimodali banyak uang bisa membeli suara, membeli loyalitas dan membeli ketaatan," tulis Prabowo.

Survei LSI Denny JA November 2018: Jokowi-Maruf 53,2 Persen, Prabowo-Sandi 31,2 Persen

Prabowo Dianggap Blunder Soal Yerusalem: Timses Membela, Lawan Bilang Tak Paham Sejarah

Sekarang, tulis Prabowo, "Banyak pemimpin kita, banyak pejabat kita bukan taat kepada undang-undang dasar, bukan taat kepada kepentingan bangsa, tetapi taat kepada yang memberi uang.

"Ini semua karena demokrasi yang kita laksanakan, demokrasi liberal yang kita laksanakan sekarang ini membutuhkan biaya besar," ungkap Prabowo Subianto dalam bukunya. 

Polemik Yerusalem

Calon Presiden 02, Prabowo Subianto menghormati rencana Australia yang akan memindahkan Kedutaan Besar di Israel.

Prabowo Subianto mengatakan, pemindahan Kedubes Australia di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem adalah urusan dalam negeri Australia.

Tetapi, pernyataan Prabowo Subianto ini menuai tanggapan dari sejumlah tokoh, termasuk Tuan Guru Bajang Dr Muhammad Zainul Majdi.

Melalui akun instagramnya, Tuan Guru Bajang Dr Muhammad Zainul Majdi menulis panjang lebar terkait penjajahan Israel, perjuangan Palestina, dan arti Palestina bagi umat Islam dan Indonesia.

Tuan Guru Bajang Dr Muhammad Zainul Majdi juga mengkritik keras pernyataan Prabowo Subianto yang setuju pemindahan Kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Saya sangat menyayangkan statemen Capres Bapak Prabowo Subianto yang menganggap rencana salah satu negara untuk memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem sebagai hak dan kedaulatan negara tersebut," ujar Tuan Guru Bajang Dr Muhammad Zainul Majdi.

Tuan Guru Bajang Dr Muhammad Zainul Majdi juga mengunggah keganasan tentara Israel yang menyiksa pemuda Palestina dan menyeret anak Palestina.

Menurut Tuan Guru Bajang Dr Muhammad Zainul Majdi, pernyataan Capres Prabowo Subianto itu menafikan jalinan sejarah perjuangan Palestina yang terkait dengan perjuangan Bangsa Indonesia.

"Ini bukan sekedar masalah kedaulatan suatu negara sahabat, tetapi ini isu kebangsaan dan keumatan yang selalu menjadi perhatian kita sebagai bangsa," ujar Tuan Guru Bajang Dr Muhammad Zainul Majdi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved