Reuni 212
Reuni 212: Tiga Poin Penting Aksi, Penegasan Novel Bamukmin hingga Kabar Kehadiran Prabowo-Sandi
Reuni akbar 212 akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. Pasalnya, reuni akbar 212 dinilai mengarah pada unsur politik.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Wahyu Aji
Kalau ada bawa atribut partai diamankan dengan cara baik-baik.
Itu yang kita lakukan hanya membawa bendera merah putih atau bendera tauhid," ucap Slamet Maarif.
Tiga hal tentang reuni akbar 212
Lebih lanjut Slamet Maarif mengatakan bahwa bila ada yang tetap memandang Reuni Akbar 212 mengandung muatan politik, itu menjadi hak setiap orang.
"Saya ga bisa menghalangi, ada tokoh politik yang datang terbuka untuk umum," katanya.
Slamet Maarif juga menjelaskan bahwa dalam aksi Reuni Akbar 212 tersebut pihaknya akan mengedapankan beberapa hal.
"Tiga dimensi akan ditonjolkan yaitu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan," ucapnya.
Di sisi lain, Slamet Maarif bersyukur karena rencana aksi yang disebut-sebut tandingan Reuni Akbar 212 batal digelar di hari yang sama.
Hal itu berdasarkan atas rekomendasi pihak kepolisian.
Aksi bela agama
• Ini Letak 5 Kantong Parkir Massa Reuni 212 yang Disiapkan Polisi
• Reuni Akbar 212: Fadli Zon Hingga Anies Baswedan Pastikan Hadir di Monas
Sementara itu terpisah, Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin menyebut bahwa tidak akanada agenda politik dalam Reuni Akbar 212.
Novel Bamukmin pun menyebut bahwa dalam reuni akbar 212 akan turut dihadiri pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
"Sekarang memang ini di tahun politik yang memang arahnya adalah ke pemilihan umum, Pileg begitu juga berbarengan dengan Pilpres.
Insya Allah, prabowo-Sandi akan hadir, namun kami berikan garis bawah bahwa ini bukan aksi politik.
Ini murni aksi bela agama.