Keluh Kesah Setu Pedagang Kopi Keliling, Empat Termosnya Raib Terjaring Razia Petugas

Ia menuturkan, dirinya kerap kali terlibat aksi kejar-kejaran dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Setu (48) pedagang tukang kopi keliling tengah menyeduh kopi yang dipesan oleh pembelinya di bawah Jalan Tol Lebak Bulus, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Berprofesi sebagai pedagang kopi keliling, dipilih oleh Setu (48) sejak sekiranya satu tahun belakangan ini.

Sebelum menekuni profesi tukang kopi keliling, Setu berprofesi sebagai pekerja bangunan diberbagai proyek pembangunan.

Dijumpai TribunJakarta.com, Setu pun menceritakan keluh kesahnya sekana satu tahun belakangan menjadi tukang kopi keliling.

Ia menuturkan, dirinya kerap kali terlibat aksi kejar-kejaran dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Setiap razia, sudah pasti tuh saya dikejar-kejar petugas," kata Setu di bawah Jalan Tol Lebak Bulus, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).

Bahkan, total sudah empat termos miliknya raib disita petugas akibat dirinya terjaring razia.

"Sampai sekarang ini sudah abis empat termos saya karena terjaring razia, sampai pulang lagi ke rumah gak bisa jualan," cerita Setu.

Tak hanya petugas, cobaan pun kerap datang kepadanya ketika dirinya harus berselisih dengan sesama tukang kopi lainnya.

Ia menuturkan, ada beberapa tukang kopi keliling yang telah lebih dulu berjualan dibandingkan dirinya, dan tidak menyukai kehadirannya sebagai tukang kopi keliling.

"Jadi kalau ada tukang kopi yang lebih lama, kadang suka diusir ya katanya gak boleh jualan disitu, itu udah wilayah dia ibaratnya," imbuh Setu.

Jika sudah seperti itu, Setu pun hanya bisa pasrah dan kembali berkeliling untuk mencari lokasi yang ramai untuk dirinya berdagang.

Berjualan sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, penghasilan Setu pun dapat dikatakan tak menentu.

Seperti hari ini, meski sudah setengah hari berjualan namun air didalam termosnya baru habis setengahnya.

"Gak nentu jualan gini, kaya hari ini baru abis setengah termos padahal sudah setengah hari jualan," kata Setu.

Kans Persija Jakarta Juara Liga 1 2018 Menguat, PSM Menipis, Begini Tanggapan Rene Albert

Ditilang Dishub Melintas di Jalan Kalimalang, Sopir Truk: Saya Mau Lewat Mana Lagi?

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved