Fraksi PSI Minta Pemprov DKI Bentuk Satgas Tertibkan Proyek Mangkrak, Soroti Galian di Daan Mogot

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menyentil Pemprov DKI Jakarta atas banyaknya proyek galian yang terbengkalai.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/ Yusuf Bachtiar
MINTA PEMPROV DKI BENTUK SATGAS - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana meminta, Pemprov bentuk Satgas proyek mangkrak.  

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA PUSAT - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, menyentil Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta atas banyaknya proyek galian yang terbengkalai dan justru menambah kemacetan di Ibu Kota.

Salah satu yang disorot William adalah proyek galian milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, yang mangkrak sejak 2022 dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian.

"Proyek galian di mana-mana, sehingga kemacetan itu malah kita ciptakan sendiri oleh Pemprov. Saya melihat semakin banyak proyek-proyek mangkrak di Jakarta ini," kata William dalam Rapat Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) di Komisi A DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Menurutnya, proyek yang tidak kunjung selesai tersebut telah memakan badan jalan dan menyebabkan kemacetan parah setiap harinya, khususnya di kawasan Cengkareng.

"Misalnya, di Cengkareng ada proyek Dinas SDA di Jalan Daan Mogot itu mangkrak dari tahun 2022. Itu tidak ada kelanjutan dari proyek SDA tersebut dan memakan badan jalan. Sehingga, mengakibatkan macet," jelasnya.

Untuk menanggulangi persoalan proyek mangkrak, William mendorong agar Pemprov DKI melalui Inspektorat Jakarta segera membentuk satuan tugas (satgas) khusus.

“Nah, saya mengusulkan inspektorat memiliki satgas khusus untuk menertibkan proyek-proyek,” ucapnya.

Ia menekankan pentingnya kepastian dalam pengerjaan proyek, mulai dari jadwal kerja hingga estimasi penyelesaiannya, agar tidak menimbulkan keresahan maupun gangguan terhadap aktivitas warga.

“Sekarang, makin banyak proyek-proyek itu kita nggak tahu kapan selesainya. Jadi, harus jelas kapan proyek itu selesai, jam berapa proyek itu dikerjakan, dan manajemen pengerjaan proyek itu jangan dilakukan bersamaan. Sehingga, mengakibatkan kemacetan hebat,” pungkasnya.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved