Pembunuhan di Papua
Suryo Prabowo Komentari Pembantaian Pekerja di Papua, Sebut Tak Semua Senang Ada Pembangunan
Mantan Kepala Staf Umum TNI, Letjen Purnawirawan Suryo Prabowo pun buka suara indisen yang menewaskan pekerja PT Istaka Karya dan Anggota TNI.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Pembantaian pekerja pembangunan jembatan di Nduga Papua belakangan ini menjadi menjadi perhatian publik.
Mantan Kepala Staf Umum TNI, Letjen Purnawirawan Suryo Prabowo pun buka suara terkait indisen yang menewaskan pekerja PT Istaka Karya dan Anggota TNI itu.
Keberadaan pekerja di Nduga ini adalah untuk mengerjakan proyek pembangunan jembatan kali Yigi-Kali Aurak.
Menurut Suryo Prabowo, permasalahan di Papua terbilang unik.
Pembangunan di Papua, lanjut Suryo Prabowo, berbeda dengan pembangunan di Jakarta.
Hal itu disampaikan Suryo Prabowo saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang, TV One, Rabu (5/12/2018).
"Pemerintah telah membuat otonomi khusus soal program percepatan, tapi masalah utama kita nggak peka, kita pengen membangun Papua tapi dianggap sukses kalau sama dengan Jakarta," ucap Suryo Prabowo.
• Cerita Empat Pekerja Pura-pura Mati Agar Selamat, TNI-Polri Kontak Senjata dengan KKB Selama 16 Jam
• Fadli Zon Kritik Pemerintah Gagal Menjaga Keamanan di Papua
• Belasan Rekannya Jadi Korban Penembakan KKB di Nduga Papua, Berikut Kesaksian Jimmi

Dikatakannya bahwa tidak semua orang Papua membutuhkan jalan.
Suryo Prabowo menganggap pembangunan jalan akan sangat bermanfaat bagi para pendatang yang butuh untuk membuka lahan di tanah Papua.
"Jadi masalah Papua ini unik, tapi maaf bukan mengkritik, kita berfikir dia butuh jalan, tapi orang Papua yang di gunung ini jalan buat siapa? Saya nggak butuh jalan, yang butuh jalan kan orang-orang pendatang itu yang ingin buka kebun, dan sebagainya," tambahnya.
Suryo Prabowo pun tak menampik bahwa, sebagian masyarakat Papua yang tergabung kelompok separatis tidak merasa senang dengan adanya pembangunan.
• Korban Selamat Pembunuhan Pekerja di Papua: KKB Menari-nari dan Menembaki Secara Sadis
• Kapolri Sebut Korban Pembunuhan oleh KKB di Papua Berjumlah 20 Orang
• Presiden Jokowi: Tidak Ada Tempat untuk Kelompok Kriminal Bersenjata, PU Jalan Terus di Papua
"Yang jelas tidak semuanya senang, nyatanya selalu diganggu kan? yang bisa berhasil bagus karena satuan seni, itu pun ga diganggu karena bersenjata," jelasnya.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta pemerintah mengambil langkah preventif agar kejadian pembantaian pekerja di Kabupaten Nduga, Papua tidak terulang.
"Kita meminta juga kepada pemerintah supaya pencegahannya itu dilakukan (secara) komprehensif," ujar Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM/Komisioner Pendidikan & Penyuluhan Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2018).

• Terkuak Peran Inneke Koesherawati, Diduga Bantu Belikan Mobil Suap Seharga Rp 427 Juta
• Pengurus KONI Jakarta Timur Diminta Lakukan Inovasi dalam Pembinaan Atlet
• Beralih Dukungan dari Prabowo ke Jokowi, Dedi Mulyadi: Kalau Dirasa Enak Kenapa Harus Diganti?
Beka menuturkan, hal itu dapat dilakukan dengan menggandeng pemerintah daerah dan warga setempat.
Menurutnya, kedua pihak tersebut adalah aktor utama yang dapat mencegah kejadian serupa kembali terulang.
"Melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, sehingga kemudian masyarakat juga ikut memiliki atas pembangunan infrastruktur yang ada, yang sedang dibangun ini. Karena mereka akan jadi garda terdepan yang bisa mencegah peristiwa ini tidak terulang kembali," jelas dia.
Tak hanya itu, Beka juga menginginkan pelibatan warga lokal dalam mencari solusi atas permasalahan yang ada di tanah Papua.
Menurut dia, hal itu penting agar suara masyarakat asli daerah tersebut bisa didengar.
Sehingga solusi yang dicapai dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi mereka sebagai warga negara.
"Agar solusi tidak selalu datang dari Jakarta saja, tapi juga melibatkan masyarakat Papua dalam posisi seimbang, setara. Saya kira itu juga memberikan rasa aman, mereka juga nyaman," kata dia.