Pilpres 2019
Hadiri Gala Dinner, Prabowo Singgung Filsafat Tiongkok, Dukungan Pengusaha Hingga Kuda
Prabowo Subianto terima sumbangan ratusan juta dari pengusaha Tiongkok. Ia mengaku terinspirasi filsafat Tiongkok dan bakal berkuda jika tak terpilih.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Erik Sinaga
Ia bercerita saat mengikuti operasi di beberapa daerah di mana pimpinannya banyak orang dari berbagai etnis suku agama.
"Mereka berjuang bersama republik Indonesia," tutur Prabowo Subianto.
Prabowo melihat Tionghoa
Di forum tersebut Prabowo Subianto mengungkapkan pandangannya mengenai kelompok masyarakat dari etnis Tionghoa.
Menurut Prabowo, warga Tionghoa merupakan bagian dari Bangsa Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, warga Tionghoa memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti kelompok masyarakat lainnya.
"Bagaimana saya memandang Tionghoa di Indonesia? Saya memandang warga negara Indonesia keturunan Tionghoa sama seperti suku-suku dan kelompok etnis lainnya," ujar Prabowo Subianto.
"Kalian bagian dari Indonesia, sama dengan suku yang lain karena itu kalian punya tanggung jawab yang sama, punya kewajiban yang sama," ucapnya.

Ia menekankan, pentingnya hidup rukun di tengah masyarakat untuk menghindari konflik.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan, perang tidak menguntungkan siapapun. Saat terjun ke dunia politik, kata Prabowo Subianto, ia memiliki keyakinan untuk selalu menghindari pertikaian.
"Perang tidak menguntungkan siapapun. Karena itu waktu saya terjun ke politik dengan pengalaman saya, dengan pemahaman saya, saya akan berjuang untuk menghindari pertikaian, kekerasan dengan cara apapun," kata dia.
Jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2019, dirinya akan membela setiap warga negara yang mengalami ketidakadilan, tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras dan kelompok etnis.
"Kalau saya dipilih menjadi mandataris, kalau saya menerima tugas, saya akan membela setiap warga negara saya dengan sekuat tenaga saya. Saya berusaha selalu menjaga nilai-nilai Pancasila dengan dasar humanisme," janji dia.
Terinspirasi filasaf Tiongkok
Prabowo Subianto mengaku gaya kepemimpinannya banyak dipengaruhi oleh filsafat atau ajaran yang dipercaya oleh masyarakat Tiongkok.
Ia mengungkapkan salah satu kalimat kebijaksanaan masyarakat Tiongkok yang ia pegang teguh, yakni "seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak".