Polres Metro Bekasi Kota Raih Predikat Wilayah Bebas Korupsi
Polres Metro Bekasi Kota belum lama ini meraih penghargaan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kemen PAN-RB
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Polres Metro Bekasi Kota belum lama ini meraih penghargaan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil dan Negara Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB).
Predikat ini menjadikan Polres Metro Bekasi Kota sebagai satu-satunya Polres di Polda Metro Jaya yang memiliki zona integritas pelayanan yang bersih dari prkatik korupsi dan percaloan.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto mengatakan, penghargaan diberikan langsung Menteri PAN-RB Syafrrudin dalan acara Apresiasi dan Penghargaan Zona Intergritas menuju WBK/WBBM 2018 di Jakarta, Senin, 10 Desember 2018 lalu.
"Jadi tahun ini, sekitar bulan maret kami ditunjuk Polda Metro Jaya untuk jadi Polres Percontohan WBK, nah dari situ lalu kita dinilai oleh Kemen PAN-RB bersama instasi lainnya di seluruh Indonesia Alhamdulillah kita dapat predikat WBK," kata Indarto, Selasa (11/12/2018).
Perjuangan untuk meraih predikat WBK kata Indarto cukup panjang, pihaknya melakukan sejumlah langkah perbaikan mulai dari pola berpikir (mindset) anggota Polres, perbaikan sistem, hingga manajemen media publikasi.
"Tiga hal itu yang kita lakukan sehingga kita dinilai oleh publik meraih predikat WBK dengan membangun zona integritas," kata Indarto.
Adapun upaya dari ketiga langkah yang telah dilakukan meliputi, merubah pola berpikir kerja setiap anggota untuk memberikan pelayanan yang optimal ke masyarakat melalui pelatihan dan peningkatan kegiatan-kegiatan religi.
Sedangkan perbaikan sistem yang dilakukan mencakup pembangunan sarana dan prasarana baru di Polres Metro Bekasi Kota seperti, pelayanan SIM, SPKT, dan SKCK. Ditambah, jam opersional pelayanan juga ditambah agar memberikan kesempatan lebih bayak lagi kepada masyarakat.
"Lalu kami mengkaji SOP (Standar Opersional Prosedur) metode pelayanan yang sudah berjalan kita evaluasi total yang kira-kira menghambat, cenderung dapat disalahgunakan, tidak akuntabel, tidak transparan, berbelit-belit itu saya rubah menjadi suatu mekanisme yang cepat, murah dan memastikan tidak dapat disalahgunakan," ujarnya.
Kemudian langkah manjemen media meliputi upaya peningkatan sebaran informasi kepada masyarakat baik melalui media sosial atau media konfensional.
"Selain kita ekpose ke kawan-kawan media konfensional, kita aktifkan media sosial kita, tujuannya kita tunjukkan ke masyarakat, kita juga minta feedback ke masyarakat saran dan masukan untuk perbaikan pelayanan dan keterbukaan informasi," imbuh Indarto.
• 12 Petugas Diterjunkan Bersihkan Kali di Jalan Unisma Bekasi
• Bekasi Akan Mulai Proyek Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga Kerja Sama dengan Jepang
Kedepan dia berharap, apa yang sudah dibangun dapat diteruskan dan di implementasikan seluruh anggota. Apalagi saat ini, apa yang sudah dilakukan telah meraih penghargaan.
"Kedepan akan saya lakukan pengawasan yang ketat, karena saya berharap perubahan ini betul-betul menyerap di diri masing-masing anggota, jadi kita terus begitu," kata Indarto.