Dirjen PAS Beberkan Hal yang Harus Dilakukan Ahok Jika Ingin Bebas Lebih Cepat
Namun, Sri Puguh Budi Utami mengatakan bahwa remisi dan cuti tersebut merupakan hak dari Ahok, apakah diambil atau tidak.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, dapat menghirup udara bebas lebih cepat, jika ia mengambil remisi dan cuti.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Permasyarakatan Sri Puguh Budi Utami, usai mengahadiri peringatan Hari AIDS Sedunia di Lapas Khusus Narkotika Kelas IIA Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Sebenarnya bisa dapat cuti menjelang bebas, jadi data di kami, mungkin Ahok bisa bebas tanggal 24 Januari (2019). Kalau beliau mengajukan cuti menjelang bebas, kemungkinan bisa lebih cepat," ujar Sri Puguh Budi Utami, Senin (17/12/2018).
Namun, Sri Puguh Budi Utami mengatakan bahwa remisi dan cuti tersebut merupakan hak dari Ahok, apakah diambil atau tidak.
"Itu haknya, kalau beliau nanti mau (remisi dan cuti)," kata Sri Puguh Budi Utami.
• Jelang Bebas Murni, Ahok Disebut Dirayu Masuk Partai Tertentu hingga Inginkan Posisi Ini di PDIP
Perlu diketahui, Ahok sebelumnya memang sudah mendapat dua remisi, yaitu saat Natal 2017 dengan remisi selama 15 hari. Dan remisi HUT RI, selama 2 bulan.
Mantan suami Veronica Tan tersebut akan mendapat tambahan remisi selama satu bulan, jika usul remisi Natal 2018 yang diajukan kepada Direktorat Jendral Permasyarakatan diterima.
Jika diterima, Ahok total akan mendapat total remisi selama 3 bulan 15 hari, dan dapat bebas pada 24 Januari 2019.
Hal itu disampaikan adik kandung Ahok, Fifi Lety Indra pada Selasa (11/12/2018) kemarin.
Lewat akun Instagram pribadinya, Fifi Lety Indra menyampaikan Ahok akan bebas pada 24 Januari 2019.
"Sejak kemarin sampai sore ini kembali byk pertanyaan dari teman2 Wartawan dan org2 Yg care soal berita #Ahokbebas murni 24 Januari? Iya...Ini memang hitungan resmi setelah dapat remisi natal 25 December ini," begitu tulis Fifi Lety Indra dalam keterangan postingannya.
Fifi Lety Indra pun meminta semua pihak mendoakan yang terbaik untuk Ahok.
Namun, dalam keterangan postingannya itu, Fifi Lety Indra tak merinci hal yang akan dilakukan Ahok setelah bebas nanti.
"Kita doakan saja ya semua yg terbaik, pada akhirnya kita semua anak bangsa punya hak dan kewajiban Yg sama utk bisa memberikan Yg terbaik utk Indonesia ???????? #forlovingindonesia dengan cara kita masing2 ?????????????? #neverlookback#romans8v28," tambah Fifi Lety Indra.
Sebagaimana dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto mengatakan, Ahok diusulkan mendapatkan remisi satu bulan pada Hari Raya Natal 2018.
Ahok dipertimbangkan mendapatkan remisi karena masa tahanannya sudah lebih dari enam bulan.
Ahok juga berkelakuan baik dan tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam enam bulan terakhir.
"Pengurangan menjalani masa pidana yang akan diusulkan kepada Ahok bisa diberikan jika Ahok sampai waktu yang telah ditetapkan konsisten menaati segala peraturan selama masa pidananya (berkelakuan baik)," ujar Ade, Senin (10/12/2018).
• Dedi Heryadi Pengemudi Ojol Terancam Gagal Bawa Pulang Mini Cooper, Ini Penyebabnya
• Tanggapan Wali Kota Jakarta Selatan Soal Kasus Prostitusi di Apartemen Kalibata City
Pemotongan masa tahanan pada Natal 2018 merupakan remisi ketiga yang diperoleh Ahok.
Ahok sebelumnya pernah mendapat remisi Natal 2017 selama 15 hari dan remisi pada 17 Agustus 2018 selama dua bulan.
Dengan demikian, total remisi yang diperoleh Ahok yakni 3 bulan 15 hari.
Dengan total remisi itulah, Ahok diperkirakan bebas pada 24 Januari 2019.
Dikabarkan bakal gabung PDIP
Ahok nampak sudah membuat ancang-ancang politik.
Meski masih menjalani hukuman penjara, Namun kabar Ahok bakal kembali terjun ke dunia politik sudah berhembus belakangan ini.
Ahok pun dikabarkan akan bergabung dengan PDI Perjuangan selepas menjalani hukumannya.
Kabar akan bergabungnya Ahok ke PDI Perjuangan sendiri mencuat beberapa waktu lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat pun menyebut bahwa Ahok memang berkeinginan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan.
• Cara Jitu Pramugari Sriwijaya Air Tangani Pria Penggoda di Pesawat, Ramah Sekaligus Berwibawa
• Rekonstruksi Pengeroyokan Anggota TNI Digelar Siang Ini di Polda Metro Jaya

Djarot bahkan menyebut bahwa Ahok berpesan agar pendukungnya tidak golput pada Pemilu 2019 nanti.
"Dia bilang, Mas tolong pendukung kita kalau bisa jangan golput, kalau bisa pilih pak jokowi.
Makanya dia bilang kalau nanti masuk politik saya akan pasti masuk PDI Perjuangan," ujar Djarot seperti dikutip dari Kabar Petang TVOne, Kamis (6/12/2018).

Dirayu partai tertentu
Dilansir TribunJakarta dari Tribunnews, Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa Ahok mendapat rayuan dari partai tertentu.
Tak disebutkan secara rinci partai mana yang dimaksud Jarot Saiful Hidayat.
"Kemarin, saya ketemu Pak Ahok, cerita di situ, dia dirayu oleh partai tertentu untuk masuk," ujar Djarot di aula Hotel Wings, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (14/12/2018).
Ahok berdasarkan penuturan Djarot, menolak untuk bergabung ke dalam partai politik tertentu. Sebab, Ahok tegas mengatakan, kalau masuk ke parpol, hanya ingin menjadi anggota PDIP.
• Perayaan Malam Tahun Baru di Jakarta Utara Terpusat di Danau Sunter Selatan
• Seusai Kabar Lamaran, Syahrini: Because I Love You So Much!
"Dia (Ahok, -red) bilang tidak. Kalau dia mau masuk partai, 'saya hanya ingin masuk PDI Perjuangan'," ucap Djarot mengulang pernyataan Ahok.
Namun, ucap Djarot, Ahok yang merupakan mantan politikus Partai Gerindra dan Golkar itu, enggan masuk ke dalam jajaran pengurus. Ahok ingin menjadi anggota PDIP biasa.
"Saya tidak mau jadi pengurus, jadi anggota biasa saja, supaya saya bisa membantu pemikiran, dan membantu kader partai di tingkat ranting dan PAC (Pengurus Anak Cabang, -red)" kata Djarot kembali meniru ucapan Ahok.
Diharapkan isi kabinet Jokowi
Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus berharap Ahok dapat mengisi kabinet pemerintahan Jokowi bila sang presiden kembali dipercaya.
Menurut Bestari, jabatan yang sesuai dengan Ahok adalah persoalan terkait dengan kemaslahatan masyarakat bila diproyeksikan masuk ke dalam kabinet Jokowi.
"Saya berharap Ahok juga bisalah mengisi jajaran kabinet Jokowi ke depan bila perlu," terang Bestari saat dihubungi, Rabu (12/12/2018).
"Yang terkait dengan kemaslahatan masyarakat. Macem - macemlah banyak, bisa (juga) di bidang sosial," tambahnya. (TribunJakarta/Kompas.com/Tribunnews)