Pilpres 2019

Ditantang Pimpin Salat Oleh La Nyalla, Prabowo Subianto: Saya Tak Takut Akui Saya Tidak Pantas

Mantan politikus Partai Gerindra La Nyalla Matalitti menantang calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto untuk memimpin salat.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Erik Sinaga
KOMPAS.com/ABBA GABRILIN/ KOMPAS.com/JESSI CARINA
Dua pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno / La Nyalla Matalitti 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan politikus Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti menantang calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto untuk memimpin salat.

"Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan salat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla Mattalitti.

Di Acara Konderensi Nasional Partai Gerindra 2018 digelar hari ini, Senin (17/12/2018) di Sentul International Convention Center (SICC), Babakanmadang, Kabupaten Bogor Prabowo Subianto menjawab tantangan La Nyalla Mattalitti itu.

La Nyalla Mattalitti diketahui kini merapat ke kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

Awalnya Prabowo Subianto menganggap ada pihak yang selalu berusaha mencari-cari kesalahannya.

Menurut Prabowo Subianto pihak tersebut melemparkan beragam tudingan miring kepadanya, mulai dari Islam garis keras hingga kurang Islami.

Berpidato di Konferensi Nasional Partai Gerindra, Prabowo: Kalian ke Sini Biaya Sendiri, Betul?

Baliho Partai Demokrat Dirusak, Dahnil Anzar Beberkan Perasaan Prabowo dan Singgung Soal Rasa Sakit

TONTON JUGA

"Jadi ada upauya selalu mencari-cari kesalahan, suatu saat saya dibilang Islam garis keras, besoknya saya dibilang kurang Islam," ujar Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto lantas membahas soal tudingan dan tantangan yang disampaikan La Nyalla kepadanya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan dirinya merasa tahu diri tak dapat memimpin salat.

Pasalnya menurut Prabowo Subianto orang yang memimpin salat harus memiliki ilmu agama tinggi.

"Saya enggak bisa jadi imam salat katanya, ya saya merasa tahu diri, yang jadi imam yang harus orang yang lebih tinggi ilmunya betul?" terang Prabowo Subianto.

Sebut Perekonomian Indonesia Memprihatikan, Prabowo Subianto: Masing-masing Anakmu Utangnya 9 Juta

Peneliti: Pembicaraan Positif Jokowi-Maruf Lebih Tinggi dari Prabowo-Sandi di Media Sosial

Prabowo Subianto mengaku tak taku mengakui bahwa dirinya memang tak pantas menjadi pemimpin salat.

Ia mengatakan dirinya lebih baik diimami oleh orang yang ilmu agamanya lebih tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved