Minim Bantuan, Orang Tua Bayi Rayyan Terpaksa Utang untuk Biaya Rawat Jalan
Keluarga Rayyan Haryo Ardianto kembali kelabakan memenuhi biaya rawat jalan bayi berusia 5 bulan tersebut.
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Keluarga Rayyan Haryo Ardianto kembali kelabakan memenuhi biaya rawat jalan bayi berusia 5 bulan tersebut.
Rayyan lahir tanpa anus dan nyawanya nyaris terancam akibat infeksi kotoran dan gas yang menumpuk saat baru dilahirkan.
Meski enggan merinci nominal, Haryanto (44), ayah Rayyan mengaku harus meminjam uang guna memenuhi biaya rawat jalan Rayyan dan susu penambah berat badan.
"Untuk biaya sekarang pontang-panting pinjem ke sana kemari. Terus terang secara pribadi ya adalah (utang). Untuk biaya kontrol, susu. Belum lagi kebutuhan tiga kakak Rayyan," kata Haryanto di Beji, Depok, Kamis (20/12/2018).
Sejak operasi pembuatan anus di RSPAD Gatot Soebroto pada November lalu sukses, RS Grha Permata Ibu (GPI) yang diduga lalai dalam penanganan medis hingga membahayakan nyawa Rayyan berhenti memberi bantuan.
Pun dengan Pemkot Depok yang selalu berjanji akan menyelidiki dugaan kelalaian RS GPI dan memberi bantuan pada Rayyan saat ditanya wartawan.
"Sekarang saja sudah bingung untuk cari biaya. Nanti kan ke depannya ada biaya lagi untuk kontrol, susu dan lainnya. Ini juga bingung mau cari kemana lagi. Bantuan sekarang sudah enggak ada lagi," ujarnya.
Usai operasi pembuatan anus sampai sekarang, setidaknya pihak keluarga sudah menggelontorkan sekitar Rp 8 juta untuk biaya kontrol, ongkos, dan susu penambah berat badan.
Haryanto mengaku kontrol dapat ditanggung BPJS Kesehatan bila memilih di RSPAD Gatot Soebroto, namun jarak yang jauh dari kediaman mereka di Kelurahan Beji membuatnya terpaksa memilih di RS Hermina yang jaraknya dekat.
"Setelah habis operasi itu seenggaknya sudah habis Rp 7 sampai Rp 8 juta. Itu untuk biaya kontrol, susu. Kalau di RSPAD memang gratis, cuman keluar ongkos dan uang makan. Tapi jaraknya jauh, jadi tetap milih di RS Hermina," tuturnya.
Kakek sekaligus ayah ibu Rayyan, Oklavia, Mulus Haryadi (70) mengatakan bantuan teranyar yang diberikan Pemkot Depok melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Depok.
Dari jumlah bantuan yang diajukan pihak keluarga sekitar Rp 7 juta selama tiga bulan, Baznas Depok hanya setuju memberi bantuan Rp 1.5 juta untuk dua bulan.
"Pas pengajuan bantuan ke Baznas minta sekitar Rp 8 juta untuk tiga bulan, tapi yang disetujui Rp 1.5 juta untuk dua bulan. Alhamdulillah masih ada bantuan, mungkin di Depok memang banyak yang membutuhkan bantuan. Jadi enggak disetujui penuh," ucap Mulus.
Selain kondisi Rayyan, secara bersamaan, anak ketiga Oklavia juga sakit dan kini masih dalam proses pemulihan sehingga kian membebani pikiran keluarga.
Mulus menduga sakitnya cucu ketiga dari Haryanto itu karena tersitanya waktu Oklavia saat mengurus Rayyan yang pekan lalu tak bisa BAB selama tiga hari.
"Cucu ketiga saya juga sakit, selain karena pengaruh cuaca mungkin karena ibunya juga sibuk mengurus Rayyan. Kemarin pas ibunya pulang dari RSPAD kondisinya membaik, mungkin kangen ibunya," ucap dia.
Sebelumnya, Wali Kota Depok M. Idris Abdul Shomad dan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna sama-sama berjanji akan mengusut dugaan kelalaian yang dilakukan RS GPI dan memberi bantuan.
"Nah kalau itu (Dugaan kelalaian RS GPI) nanti akan kita selidiki. Iya, nanti akan kita selidiki," singkat Idris di Kantor Kecamatan Beji, Depok, Senin (1/10/2018).
"Pastinya kita enggak akan tinggal diam kalau memang melanggar hukum, saya janji itu," kata Pradi saat ditemui di Kantor DPRD Kota Depok, Senin (17/12/2018).
Namun hingga kini kedua hal yang dijanjikan dua pimpinan Kota Depok itu belum sepenuhnya terealisasi, khususnya untuk masalah dugaan kelalaian RS GPI.
Padahal sejak bulan September lalu bekas Kepala Humas GPI Depok, Tita Kania menyatakan pihaknya telah memberi penjelasan resmi kepada Dinkes Depok atas dugaan kelalaian.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinkes. Adapun mengenai informasi medis mohon maaf tidak dapat kami sampaikan karena sifatnya rahasia," jelas Tita, (10/9/2018).
• Minim Bantuan, Orangtua Bayi Rayyan Terpaksa Hutang untuk Biaya Rawat Jalan
• Penyumbatan di Saluran Pembuangan, Bayi Rayyan Terpaksa Gunakan Pompa untuk Perlancar BAB
Di awal Agustus, bekas Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok, Lies Karnawati juga telah menyatakan akan meminta klarifikasi perihal dugaan kelalaian yang membuat nyawa Rayyan nyaris terancam.
Tapi Kadinkes Kota Depok yang baru, Novarita justru mengatakan belum menerima penjelasan dari RS GPI terkait dugaan kelalaian penanganan medis terhadap Rayyan Haryo Ardianto yang lahir tanpa anus.
"Saya belum dapat infonya. Laporan dari GPI-nya belum diterima," kata Novarita saat dihubungi wartawan di Pancoran Mas, Depok, Selasa (16/10/2018).