Minim Bantuan, Orangtua Bayi Rayyan Terpaksa Utang untuk Biaya Rawat Jalan

Sejak operasi pembuatan anus di RSPAD Gatot Soebroto pada November lalu sukses, RS Grha Permata Ibu (GPI) diduga lalai dalam penanganan medis.

Penulis: Bima Putra | Editor: Erlina Fury Santika
TribunJakarta/Bima Putra
Oklavia Supriatin (39) saat menimang Rayyan Haryo Ardianto di kediamannya, Beji, Depok, Selasa (28/8/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Keluarga Rayyan Haryo Ardianto kembali kelabakan memenuhi biaya rawat jalan bayi berusia 5 bulan yang lahir tanpa anus dan nyawanya nyaris terancam akibat infeksi kotoran dan gas yang menumpuk saat baru dilahirkan.

Meski enggan merinci nominal, Haryanto (44), ayah Rayyan mengaku harus meminjam uang guna memenuhi biaya rawat jalan Rayyan dan susu penambah berat badan.

"Untuk biaya sekarang pontang-panting pinjem ke sana kemari. Terus terang secara pribadi ya adalah (utang). Untuk biaya kontrol, susu. Belum lagi kebutuhan tiga kakak Rayyan," kata Haryanto di Beji, Depok, Kamis (20/12/2018).

Sejak operasi pembuatan anus di RSPAD Gatot Soebroto pada November lalu sukses, RS Grha Permata Ibu (GPI) yang diduga lalai dalam penanganan medis hingga membahayakan nyawa Rayyan berhenti memberi bantuan.

Pun dengan Pemkot Depok yang selalu berjanji akan menyelidiki dugaan kelalaian RS GPI dan memberi bantuan pada Rayyan saat ditanya wartawan.

"Sekarang saja sudah bingung untuk cari biaya. Nanti kan ke depannya ada biaya lagi untuk kontrol, susu dan lainnya. Ini juga bingung mau cari kemana lagi. Bantuan sekarang sudah enggak ada lagi," ujarnya.

Usai operasi pembuatan anus sampai sekarang, setidaknya pihak keluarga sudah menggelontorkan sekitar Rp 8 juta untuk biaya kontrol, ongkos, dan susu penambah berat badan.

Haryanto mengaku kontrol dapat ditanggung BPJS Kesehatan bila memilih di RSPAD Gatot Soebroto, namun jarak yang jauh dari kediaman mereka di Kelurahan Beji membuatnya terpaksa memilih di RS Hermina yang jaraknya dekat.

"Setelah habis operasi itu seenggaknya sudah habis Rp 7 sampai Rp 8 juta. Itu untuk biaya kontrol, susu. Kalau di RSPAD memang gratis, cuman keluar ongkos dan uang makan. Tapi jaraknya jauh, jadi tetap milih di RS Hermina," tuturnya.

Kakek sekaligus ayah ibu Rayyan, Oklavia, Mulus Haryadi (70) mengatakan bantuan teranyar yang diberikan Pemkot Depok melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Depok.

113 Kawasan di DKI Jakarta Rawan Menjadi Tempat Peredaran Narkoba, Khususnya Tempat Hiburan Malam

Sempat Ada Gangguan, Perjalanan KRL Tujuan Bogor Kembali Normal

Peluit Sempat Bersarang di Paru-paru hingga Napas Bunyi Terompet, Begini Kondisi Asep Yaya Sekarang

Dari jumlah bantuan yang diajukan pihak keluarga sekitar Rp 7 juta selama tiga bulan, Baznas Depok hanya setuju memberi bantuan Rp 1.5 juta untuk dua bulan.

"Pas pengajuan bantuan ke Baznas minta sekitar Rp 8 juta untuk tiga bulan, tapi yang disetujui Rp 1.5 juta untuk dua bulan. Alhamdulillah masih ada bantuan, mungkin di Depok memang banyak yang membutuhkan bantuan. Jadi enggak disetujui penuh," ucap Mulus.

Selain kondisi Rayyan, secara bersamaan, anak ketiga Oklavia juga sakit dan kini masih dalam proses pemulihan sehingga kian membebani pikiran keluarga.

Mulus menduga sakitnya cucu ketiga dari Haryanto itu karena tersitanya waktu Oklavia saat mengurus Rayyan yang pekan lalu tak bisa BAB selama tiga hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved