Pemkot Depok Harus Rogoh Rp 11 Miliar Buat Buang Sampah ke TPPAS Lulut-Nambo

Pemkot Depok harus merogoh Rp 11 miliar agar 300 ton sampah produksi warga Kota Depok per hari dapat dibuang ke TPPAS Lulut-Nambo

TRIBUNJAKARTA.COM/ BIMA PUTRA
Kondisi satu kolam penampungan di TPA Cipayung, Cipayung, Depok, Jumat (4/5/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Pemkot Depok harus merogoh Rp 11 miliar agar 300 ton sampah produksi warga Kota Depok per hari dapat dibuang ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Desa Lulut, Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Hal ini disampaikan Wali Kota Depok M. Idris Abdul Shomad usai bertemu dengan Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil pada peletakan batu pertama pembangunan TPPAS Lulut-Nambo Jumat (21/12/2018).

"Kita sudah siapkan anggarannya, Rp 11 miliar untuk pembuangan sampah ke Lulut-Nambo tahun 2019. Depok mendapat sekitar 300 ton per hari, Alhamdulilah saya sudah laporkan ke pak Gubernur," kata Idris di Balai Kota Depok, Sabtu (22/12/2018).

Selain uang pembayaran, dana Rp 11 miliar itu digunakan untuk membeli mobil truk sampah model bak tertutup bagi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok sesuai syarat yang disepakati semua pihak.

Pemkot Depok juga bakal membeli truk dan sejumlah alat berat yang menunjang pengelohan sampah berteknologi canggih yang hasilnya berwujud briket dan digunakan sebagai bahan bakar industri semen.

"Kita sudah beli, sedang transaksi untuk membeli alat berat DLHK dan mobil yang bisa menekan sampah. Tiga mobil kita beli, Insya Allah bisa dipakai tahun 2019," ujarnya.

Selain alat berat dan truk sampah, dalam waktu dekat ini DLHK Kota Depok bakal merekrut sejumlah sopir truk baru yang bertugas mengirim sampah ke TPPAS Lulut-Nambo.

Pasalnya jumlah truk dan sopir harus seiring sehingga pengiriman ratusan ton sampah per harinya berjalan mulus dan mampus mengurangi beban di TPA Cipayung yang sejak tahun 2015 sudah kelebihan beban.

"Anggaran sudah disiapkan Rp 11 miliar untuk 2019, tinggal merekrut tenaga driver. Artinya kalau kita punya truk lebih banyak artinya akan menyedot sopirnya lebih banyak. Typing fee bisa 3 kali lipat dari Rp 11 miliar," tuturnya.

Namun dari hasil pertemuan kemarin, Idris menyebut alat berat yang dibeli Pemkot Depok dan ditempatkan di TPPAS Lulut-Nambo belum digunakan sampai pembangunan beres.

Menurutnya hal ini merupakan satu kesepakatan dalam pertemuan yang dihadiri Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil dan Pemerintah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Tangerang Selatan.

"Perjanjiannya, alat berat kita selama belum dioperasikan sampai waste to energy, hanya buang sampah. Mereka minta Provinsi Jawa Barat kita minta alat berat kita taruh dulu di sana untuk sementara," lanjut Idris.

TPPAS Lulut-Nambo yang diprediksi berfungsi penuh pada pertengahan tahun 2020 mendatang disebut dapat mengolah 1.800 ton sampah per hari dalam dua tahap menggunakan mesin rancangan Jerman.

Menyangkut biaya yang harus digelontorkan Pemkot Depok demi membuang sampah ke TPPAS Lulut-Nambo, Idris mengatakan Rp 11 miliar sudah termasuk murah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved