Tsunami di Banten
Hilang dan Tak Kunjung Ditemukan, Lokasi Keberadaan Istri Ifan Seventeen Dibeberkan Mulan Jameela
Penyanyi Mulan Jameela memberikan angin sejuk atas mesteri keberadaan dan kondisi Dylan Sahara.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
"Evakuasi berjalan sangat lambat, karena katanya banyak jalan terputus, dan mati lampu gelap dan hujan deras," terangnya.
Kawasan Mutiara Carita Resort yang terdampak paling parah dari gelombang tsunami Selat Sunda di kawasan Carita, Minggu (23/12/2018). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)
61 Warga Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi berhasil selamat dari bencana tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam.
Saat kejadian tsunami, rombongan warga yang tergabung dalam pengurus Partai Golkar tingkat kelurahan itu sedang berlibur di Pantai Anyer, Pandegelang, Banten.
M. Soleh salah satu pengurus partai yang juga ikut rombongan mengatakan, sebelum kejadian, tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang terjadi di Pantai Anyer.
Bahkan saat sore hari, sejumlah rombongan menyempatkan waktu bersantai di pantai sambil berenang.
"Anak saya sore sempat berenang bareng warga sama turis lain, enggak ada tanda-tanda air pasang atau apa," kata Soleh di Bekasi, Minggu, (23/12/2018).
Hanya saja kata dia, pada malam sebelum peristiwa tsunami, cuaca di kawasan Anyer nampak berawan, bahkan dari kejauhan terlihat erupsi Anak Gunung Krakatau dan kilatan petir.
"Sempet ngeliat dari Anyer itu gunung Krakatau sudah merah, ada kilat segala macem, cuma kita nggak tahu itu tanda-tanda tsunami atau erupsi karena kita gak pernah ngalamin femomena itu," jelas dia.
Kejadian kata dia sangat dahsyat, saat gelombang tsunami menerjang ia sempat mendengar gemuruh ombak yang sangat keras sebanyak tiga kali. Tiba-tiba pihak hotel langsung memperingati seluruh pengunjung keluar hotel dan mencari dataran tinggi.
"Abis suara gemuruh itu kita keluar semua kan, kita rombongan langsung bergegas sambil sama-sama keluar hotel dan berjalan sejauh kurang lebih 2 kilo meter untuk nyari dataran tinggi," jelas dia.
Ketika berada di dataran yang lebih tinggi, seluruh rombongan dan warga sekitar mengungsi di sebuah musolah hingga pada Minggu siang, 61 orang warga asal Bekasi dipulangkan ke kota asal menggubakan bus.
Mereka tiba di Kota Bekasi sekitar pukul 14.30 WIB, sejumlah warga masih nampak tekejut akibat kejadian tersebut. Mereka juga nampak hsiteris ketika keluar dari bus dan tiba di rumahnya.
Sementara itu, empat orang anggota rombongan yang berasal dari Kelurahan Pejuang dikabarkan hilang saat tsunami melanda. Mereka hilang lantaran pada malam harinya diketahui tengah memacing di bibir laut.
Keempat orang yang hilang diantaranya Masnadi, Sulaiman, Soleh dan Nurhasan, mereka dikabarkan hilang hingga kini belum ditemukan. Selain itu, terdapat satu korban luka yakni Nurdin yang ikut memancing bersama empat orang yang hilang itu.
"Teman kita satu mengalami luka patah tulang, saat ini masih di Rumah Sakit daerah Pandegelang, delapan kelompok kita juga masih standby di sana untuk mencari empat orang rekan kita yang masih hilang," tegas dia.