Natal dan Tahun Baru

Pengamanan Natal Gambaran Kesiapan Polri Hadapi Pemilu Serentak 2019

Jangan lengah terhadap aksi teror. Saya yakin Polri telah melakukan pemetaan dengan baik dan mampu mengamankan potensi gangguan yang akan muncul."

Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gabungan Polri, TNI, dan aparat Pemprov DKI Jakarta saat apel gelar pasukan Operasi Lilin 2013 terkait pengamanan Natal dan Tahun Baru 2014 di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2013). Jumlah personel gabungan yang akan diterjunkan untuk pengamanan mencapai 144.464 orang, terdiri dari 92.009 personel kepolisian dan 52.455 personel lain dari unsur TNI dan kementerian terkait. Sebanyak 1.900 pos keamanan disiapkan Polri untuk mengawal jalannya operasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III Ahmad Sahroni mengatakan, keberhasilan pengamanan Natal dilakukan Polri menggambarkan kesiapan aparat penegak hukum menghadapi pelaksanaan Pemilu serentak 2019.

Politikus Partai NasDem ini berharap supaya Natal dan Tahun Baru 2019 berjalan kondusif.

Menurutnya, keamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 sangat krusial.

Hal ini mengingat pelaksanaan Pemilu serentak akan berlangsung empat bulan ke depan.

Dinamika yang terjadi dalam ketertiban dan keamanan masyarakat saat Natal dan Tahun Baru 2019 sekaligus menunjukkan indikasi potensi gangguan saat Pemilu serentak digelar.

“Aman tidaknya perayaan Natal dan tahun baru kali ini akan memberikan gambaran kesiapan Polri meredam gangguan saat Pilpres yang tinggal hitungan bulan saja. Terlebih Pemilu serentak masih berpotensi munculnya penggunaan SARA yang menimbulkan disharmonisasi,” kata Sahroni saat dikonfirmasi, Senin (24/12/2018).

Dirinya mengingatkan Polri tak boleh lengah dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019, khususnya terhadap aksi teror.

Pelaku yang mencoba merusak tatanan harmonis kerukunan umat beragama dengan aksi bom di gereja ataupun tempat lain saat pelaksanaan Natal dan tahun baru disampaikannya harus ditindak tegas.

Dalam kesempatan yang sama Sahroni meminta Polri mencermati dan menganalisa rangkaian teror bom yang terjadi pada tahun ini.

Seperti lima bom yang diledakkan di Surabaya oleh para pelaku teror pada tanggal 13 dan 14 Mei lalu.

Ini 4 Lokasi Parkir Bagi Anda yang Mengikuti Misa Malam Natal di Katedral Jakarta

“Jangan lengah terhadap aksi teror. Saya yakin Polri telah melakukan pemetaan dengan baik dan mampu mengamankan potensi gangguan yang akan muncul," kata Sahroni.

Sebelumnya Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, sebanyak 94.946 personel Polri disiagakan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru.

Pengamanan dibuat dalam skema prioritas satu dan prioritas dua.

Total kekuatan untuk Polda yang masuk prioritas satu, sebanyak 69.080 personel. Sementara 1/3 personil Polri dikerahkan untuk pengamanan Polda berkategori prioritas dua.

Polda yang termasuk prioritas satu yakni Polda Sumatera Utara, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Maluku, NTT, dan Papua.

Kesaksian Bian, Korban Tsunami Selat Sunda yang Selamat dari Ombak Setinggi 10 Meter

Sementara 21 polda kategori prioritas dua diantaranya Polda Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, NTB, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.

Dengan objek pengamanan sebanyak 57.946 lokasi dengan fokus terbesar tempat ibadah, Dedi menuturkan pengamanan bersinergi dengan TNI, pemda, ormas, dan stakeholder terkait. 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved