Tsunami di Banten
Dampingi Jenazah Dylan Sahara di Ambulans, Ifan Seventeen Terisak: Pakai Baju Putih Biar Seragam
Ifan Seventeen mendampingi jenazah istrinya Dylan Sahara di ambulance, pada Selasa (25/12/2018).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Y Gustaman
"Ini aku pakai baju putih biar seragam sama kamu," tulis Ifan Seventeen.
Ia kemudian mengatakan akan mengantar Dylan Sahara ke tempat peristirahatan yang terakhir.
"Kita pulang ya sayang," tulis Ifan Seventeen.

Jenazah Dylan Sahara Sempat Dingajikan di Bandara
Jenazah istri Ifan "Seventeen", Dylan Sahara, dan drummer Seventeen, Andi, akan diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing untuk dikebumikan hari ini, Selasa (25/12/2018).
Dylan dan Andi merupakan korban meninggal dalam bencana tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Sebelum diterbangkan sekitar pukul 06.20 WIB, Ifan menggelar tahlilan di area kargo bandara.
Pantauan Kompas.com, Ifan bersama keluarga dan beberapa rekan artis yang melayat duduk bersila di atas terpal yang digelar di samping peti jenazah Dylan dan Andi.
Sekitar pukul 02.00 WIB, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri yang juga hadir, memimpin tahlilan yang berlangsung 30 menit tersebut.
Setelah itu, sambil menunggu peti jenazah istri dan rekannya dimasukkan ke ruang kargo pesawat, Ifan yang masih duduk bersila melafalkan ayat-ayat Al Quran.
Tepat pukul 03.00 WIB, peti jenazah Dylan dan Andi dibawa menggunakan ambulans ke ruang kargo pesawat.

Ifan meminta rekannya Rizal "Armada" menemaninya dalam ambulans yang membawa jenazah Dylan.
Sebagai informasi, jenazah Dylan Sahara akan dimakamkan di Ponorogo, Jawa Timur, hari ini.
Sementara Andi rencananya dimakamkan di kampung halamannya di Yogyakarta. Dylan dan Andi bersama Bani (bassist Seventeen), Herman (gitaris), dan Road Manager Seventeen Oki Wijaya menjadi korban meninggal dalam bencana tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Sebelumnya, gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan di wilayah Selat Sunda, seperti Lampung Anyer, dan Banten. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.