Mafia Bola
Mbah Putih Pegang Kunci Pengaturan Skor Liga 3, Singgung Johar Lin Eng dan Persibara
Anggota nonaktif Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto atau Mbah Putih siap membongkar skandal pengaturan skor Liga 3.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Wahyu Aji
Kualitas Persibara buruk
Mbah Putih mengaku kaget namanya dikaitkan atas tuduhan pengaturan skor yang disampaikan eks manajer Persibara Banjarnegara.
Ia mengaku diminta Johar Lin Eng sebatas untuk membantu memberi masukan pada Persibara, hal tersebut dilatarbelakangi hubungan baik keduanya.
"Saya awalnya tidak tahu seperti apa, bukan saya mengelak, tapi saya benar-benar tidak tahu. Saya datang kesana pun tidak membicarakan hal apa-apa selain teknis karena memang pertandingan pertama itu sangat jelek sekali, dan kebetulan musuhnya saat itu (Gama, red) di Piala Indonesia juga main jelek," ungkap Mbah Putih.
"Kenapa Gama kalah? karena persiapan Persibara saja yang lebih matang," Mbah Putih menambahkan.
Mbah Putih pun menilai, kegagalan Persibara bukanlah lantaran faktor nonteknis seperti yang beredar saat ini.

Secara materi tim Persibara Banjarnegara memang tidak siap untuk bersaing hingga akhirnya harus kandas di final Liga 3 Asprov Jawa Tengah kontra PSIP Pemalang, Juli 2018 lalu.
"Ahmad Muhariah (pelatih Persibara) bilang saya kalau ia tidak pegang tim Liga 3 (Persibara) dan seharusnya pegang tim Porprov, tapi pemainnya sama.
Dari 23 pemain, dia bilang yang sip tenan tidak sampai 11 pemain. Jadi 11 pemainnya dia tidak siap main di Liga 3, artinya di bawah standar. Kenapa seperti itu? Katanya pemainnya banyak yang pegawai honorer, buruh, tapi saya juga tidak tahu hal itu," imbuh dia.
Itak tahu menahu soal sejumlah uang yang harus disetorkan setiap pertandingan kepada terduga Asprov PSSI Jawa Tengah. Hal ini demi menjamin Persibara di Liga 3 2018.
"Sampai sekarang saya blas (sama sekali) tidak tahu, janjinya apa saya nggak dong (paham), mencuat seperti itu saya juga kaget," ujar Mbah Putih.