Andi Arief Ngaku Rumah di Lampung Digerebek Polisi, Keluarga Ungkap Fakta Sebenarnya

Wasekjen Demokrat Andi Areif menyebut rumahnya di Lampung digerebek tim cyber Polda Lampung, ternyata ini kesaksian keluarganya.

Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Muhammad Zulfikar
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief 

"Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat. Salah saya apa. Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris. Saya akan hadir jika dipanggil dan duperlukan," sambung dia.

Menurut Andi Arief, Indonesia bukan negara komunis. Ia menilai langkah polisi menggeruduk rumahnya di Lanpung tak ubahnya perilaku polisi di negara komunis.

"Mohon hentikan Bapak Presiden," ucap Andi Arief.

Bukan rumah Andi Arief

Benarkah rumah yang didatangi dua mobil dari tim cyber Polda Lampung adalah milik Andi Arief? Berdasar penelusuran Tribun Lampung rumah itu bukan lagi atas namanya.

Keluarga Andi Arief memang membenarkan didatangi petugas dari Polda Lampung ke bekas rumah Andi Arief di Jalan Perkutut Kedaton, Bandar Lampung, Jumat (4/1/2019).

"Iya kami dengar rumah Andi Arief yang di Kedaton itu didatangi tim dari Polda, tapi itu bukan rumah Bang Andi lagi, karena sudah dijual," kata kerabat Andi Arief, Rachmat Husen, saat ditemui Tribunlampung di kediaman orangtua Andi Arief di Jalan Pakis Kawat Enggal.

Keluarga saat dikonfirmasi wartawan di kediaman orangtua Andi Arief di Jalan Pakis Kawat Enggal, Lampung, Jumat (4/1/2019).
Keluarga saat dikonfirmasi wartawan di kediaman orangtua Andi Arief di Jalan Pakis Kawat Enggal, Lampung, Jumat (4/1/2019). (Tribun lampung/Romi Rinando)

Polisi bakal panggil Andi Arief

Kabareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto memastikan akan memanggil semua pihak terkait kasus hoaks tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.

Di antara para pihak yang akan dimintai keterangannya adalah Andi Arief.

"Semua pihak yang berkaitan dengan beredarnya isu pasti akan dilakukan proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, siapa pun dia," ujar Arief Sulistyanto di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).

Arief Sulistyanto menegaskan pihaknya masih terus menginvestigasi dan mengidentifikasi rekaman pria yang beredar, yang menyebut pertama kali kabar tujuh kontainer surat suara.

"Dari tadi malam sudah investigasi, saya juga dapat info dari teman-teman media juga. Masih diidentifikasi, kalau teman-teman tahu itu siapa, lapor kepada saya, segera saya dalami," tegasnya.

Kabar tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan urut 01 Jokowi-Maruf Amin lebih dulu tersebar di WhatsApp dan YouTube.

Pesan soal 7 kontainer surat suara tercoblos tersebar dalam bentuk rekaman suara seorang pria.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved