Orang yang Sering Terlambat Disebut Bisa Hidup Lebih Lama dan Sukses, Ini Hasil Penelitiannya
Mungkin beberapa penelitian berikut akan membuat orang yang selalu terlambat akan sedikit berbangga diri.
TRIBUNJAKARTA.COM - Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering terlambat akan hidup lebih lama.
Mungkin beberapa penelitian berikut akan membuat orang yang selalu terlambat akan sedikit berbangga diri.
Tampaknya, jika Anda selalu terlambat 5-10 menit untuk menghadiri acara atau kepentingan, Anda akan menjalani hidup Anda lebih lama dan lebih sukses.
Jadi, pada dasarnya jika ada orang yang mengeluh karena Anda terlambat beberapa menit, Anda dapat memberitahu mereka bahwa Anda melakukan hal itu karena sains dan kesehatan.
Untuk menyenangkan orang-orang yang sering terlambat, ada penelitian ilmiah yang mengklaim bahwa keterlambatan kronis seseorang sebenarnya merupakan indikator positif tentang masa depan mereka.
Dilansir dari Scary Mommy, orang yang selalu terlambat biasanya lebih sedikit stres, lebih tenang dan tidak begitu peduli tentang tenggat waktu.
Semua bentuk hal tersebut dapat menurunkan tekanan darah, kesehatan kardiovaskular yang lebih baik, lebih sedikit peluang untuk terkena stroke, dan kemungkinan depresi rendah.
Semua faktor tersebut mengarah pada kehidupan yang lebih lama dan lebih sehat.
Itu belum semuanya.
Secara umum, orang yang terlambat cenderung lebih optimis.
Mereka benar-benar percaya bahwa mereka dapat melakukan tugas, latihan, penjemputan sekolah, atau hal lainnya sebelum waktu yang mereka janjikan.
Lalu, bagaimana dengan orang yang tidak pernah terlambat?
Mereka lebih sedikit optimis, karena berpikir positif sebenarnya memiliki beberapa jangka panjang yang sangat penting.
"Optimisme membantu orang mengatasi penyakit dan pulih dari operasi," catat Harvard Health Publishing.
"Yang lebih mengesankan adalah dampak dari pandangan positif terhadap kesehatan dan umur panjang secra keseluruhan. Penelitian memberi tahu kita bahwa pandangan optimis di awal kehidupan dapat memprediksi kesehatan yang lebih baik dan tingkat kematian yang lebih rendah selama periode tindak lanjut 15 hingga 40 tahun."