Nurhayati Dibunuh di Apartemen Green Pramuka, Kakak Korban: Mau Mati saja Dia Nolong Saya
Ela Nurhayati, korban pembunuhan oleh mantan satpam di Apartemen Green Pramuka selama ini menjadi tulang punggung perekonomian keluarganya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Y Gustaman
Polisi menyebut H tega membunuh Nurhayati lantaran sakit hati pernah diludahi oleh wanita itu.
H, tersangka pembunuhan Nurhayati mengaku sakit hati karena pernah diperlakukan tidak baik oleh korban.
Akibatnya, tersangka menganiaya korban dengan beberapa tusukan hingga tewas.
"Sakit hati. (Pernah) diludahi sama dia, di bawah dekat lobi," kata H di Polres Metro Jakarta Pusat seperti dilansir Kompas.com: Pembunuh Wanita Penghuni Green Pramuka City Sakit Hati Pernah Diludahi.
Tersangka mengaku sakit hati karena pernyataan cintanya ditolak korban.
Kasat Reskrim Polres Metro AKBP Tahan Marpaung mengatakan, tersangka mempersiapkan senjata tajam untuk menganiaya korban.
Senjata tersebut diamankan polisi dalam penangkapan tersangka.
"Kalau untuk sementara ya dia sudah siapkan pisau ya mungkin (sudah direncanakan), tetapi menurut informasi korban ini membuang ludah di muka dia (pelaku)," kata Tahan.
Ingin beli rumah sendiri
Nurhayati punya impian membeli rumah sendiri.
Kakak Nurhayati, Nurlela mengatakan sebelum meninggal dunia pada Sabtu (5/1/2019) lalu, Nurhayati sempat menghubunginya lewat pesan singkat.
Dalam pesan singkat itu, Nurhayati mengirimkan foto-foto rumah lamanya.
Ia rindu masa-masa tinggal di rumah lamanya di bilangan Kali Baru Barat yang sudah lama terjual.
"Dia bilang kangen sama rumah yang dulu. Dia ngirim-ngirim foto kangen sama rumah yang lama. Dia juga nanya gitu, kenapa ya dulu dijual? Saya bilang udah ikhlasin aja," kata Nurlela.
Menurut Nurlela, adiknya itu sampai mempunyai keinginan untuk memiliki rumah pribadi.