Urai Kemacetan yang Semakin Menjadi, Ini Trik Jitu Pemkot Tangerang

Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangerang terus berinovasi dan mencari jalan keluar untuk mengurai kemacetan di kawasan kota seribu industri

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Saeful Rohman di Kantor Dishub Kota Tangerang, Kamis (10/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangerang terus berinovasi dan mencari jalan keluar untuk mengurai kemacetan di kawasan kota seribu industri alias Tangerang.

Inovasi tersebut menyiapkan moda transportasi massal dalam kota yang terhubung langsung dengan daerah lainnya.

Juga membuat Transit Oriented Development (TOD) yang dipusatkan di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Saeful Rohman mengatakan, mengatasi kemacetan di sebuah kota harus diselesaikan secara bersama-sama.

Ia mengaku pihaknya harus punya kerja sama dengan keterlibatan Dishub kabupaten atau kota lainnya, sehingga pergerakan kendaraan dapat dikendalikan.

"Pergerakan kendaraan bukan saja dari Kota Tangerang, melainkan kendaraan keluar masuk dari Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan yang melalui Kota Tangerang. Kurang lebih tiap harinya sekitar 3,1 juta kendaraan melintas menuju Jakarta dari Kota Tangerang," jelas Saeful di Kantor Dishub Kota Tangerang, Kamis (10/1/2019).

Selain melakukan kolaborasi dengan Dinas Perhubungan di kota lain untuk mengurai kemacetan, menurut Saeful, harus ada transportasi dalam kota yang aman dan nyaman.

Sehingga, menurutnya, warga pun dapat berpindah menggunakan angkutan massal dibandingkan kendaraan pribadi.

"Transportasi massal yang terintegrasi terhitung efektif dengan hadirnya TransJakarta yang menghubungkan antara Kota Tangerang dan DKI Jakarta. Terlihat ada penurunan kendaraan dari tahun 2017 sebesar 4 juta kendaraan, sekarang menyusut di 3,1 kendaraan," beber Saeful.

Saeful menuturkan, pihaknya tengah menyusun rencana tentang induk transportasi daerah.

Dimana, transportasi daerah adalah jaringan transportasi umum yang mengintegrasikan antarmoda baik yang telah ada ataupun sedang dikembangkan.

Ia menambahkan, TOD di Poris Plawad nantinya akan mencangkup tujuh layanan moda transportasi umum.

Seperti, angkutan kota dalam provinsi (AKDP), angkutan kota antarprovinsi (AKAP), TransJakarta, kereta comutterline yang menghubungkan Jabodetabek, kereta Bandara Soekarno-Hatta, serta rencana pembangunan LRT di Serpong.

"Kawasan transit tingkat kota bersekala nasional itu akan menjadi percontohan pengembangan wilayah lain di Indonesia. Apalagi Terminal Poris Plawad merupakan satu dari tiga terminal yang direncanakan oleh BPTJ menjadi TOD," jelas dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved