Permasalahan Sampah Kolong Tol di Papanggo yang Belum Usai
Permasalahan sampah yang ada di kolong Tol Ir. Wiyoto Wiyono, tepatnya di RT 011/RW 08 Papanggo, Tanjung Priok, tak kunjung usai.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Yamin mengatakan, saking banyaknya sampah, 200 petugas pun mesti dikerahkan selama sepekan ke depan.
Menurut dia, masing-masing kecamatan juga mengerahkan sedikitnya 5 germor untuk mengangkut sampah yang ada di kolong tol itu.
Pengerahan tersebut perlu dilakukan mengingat keterbatasan personel dan jumlah germor yang ada dimiliki Satpel LH Kecamatan Tanjung Priok; hingga kini baru ada 11 germor.
"Kenapa harus semua diturunkan? Karena germornya di Tanjung Priok minim. Nggak mampu dong membersihkan sendiri," kata Yamin.
Yamin menuturkan, sampah yang menumpuk di kolong tol tersebut jumlahnya belum dapat diperkirakan.
Namun, selama dua hari giat gerebek sampah sampai Selasa kemarin, sebanyak 180 meter kubik sampah sudah terkumpul.
Adapun lahan di kolong tol yang dipenuhi sampah panjangnya mencapai 800 meter.
"Dari kemaren sampe sekarang total sekitar 180 meter kubik. Ini ditransit dulu di Waduk Cincin kita siapkan 6 unit kendaraan besar (truk). Itu nanti dibawa ke Bantargebang," tandasnya.
Kesulitan akses
Satu unit gerobak motor (germor) sempat terbalik saat tengah melakukan pengangkutan sampah dari kolong tol kemarin.
Basrudin mengatakan germor tersebut terbalik lantaran akses jalan di kolong tol tersebut sempit dan licin.

"Iya kan akses jalannya itu sulit, licin juga, jadi terpeleset. Tadi pas lewatin jembatan kecil kayu itu ambles, terus terbalik," kata Basrudin ketika dihubungi TribunJakarta.com.
Basrudin mengatakan, germor yang terbalik pagi tadi adalah milik Satpel LH Kecamatan Penjaringan.
Menurut Basrudin, pengemudi germor yang terbalik belum begitu hapal medan yang ada di kolong tol.
"Itu germor dari Penjaringan yang terbalik. Kalo pengemudi germor dari Priok kan sudah hapal medannya," kata Basrudin.