7 Fakta Pembunuhan Mayat dalam Tong Plastik di Surabaya: Pelaku Karyawan Korban yang Sakit Hati
Pembunuh perempuan yang mayatnya ditemukan di dalam tong plastik di Jalan Romokalisari Kota Surabaya terungkap.
Tim Inafis Polrestabes dan Forensik RSUD Dr Soetomo masih melakukan pemeriksaan terhadap mayat perempuan yang ditemukan di Romokalisari Kota Surabaya.
Kepala Instalansi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Dr Abdul Aziz menyebutkan ada sejumlah ciri-ciri dari jenazah perempuan tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diketahui korban memakai pakaian berwarna oranye bertuliskan point One dan mengenakan celana hitam.
Karena identitasnya belum diketahui, namun korban memiliki ciri-ciri tinggi 162 centimeter dan memiliki tahi lalat di sebelah kiri.
"Jenazah kami terima pukul 09.45 WIB dibawa ambulans dinsos. Saat ini masih pemeriksaan dalam, kami lakukan teliti dan hati-hati sehingga tidak terlewatkan bukti-bukti jenazah," kata Kepala Instalansi Kedokteran Forensik dan Medikolegal Dr Abdul Aziz.
6. Korban ditemukan setelah tiga hari kejadian
Mayat perempuan yang dibunuh oleh dua karyawannya ditemukan diantara semak-semak di Jl Romokalisari, Surabaya.
Mayat korban ditemukan tiga hari setelah dihabisi oleh dua pelaku yang diketahu adalah karyawan korban sendiri.
7. Detik-detik pembunuhan
Saat diperiksa, kedua pelaku memberikan keterangan detik-detik pembunuhan yang berlangsung pada 14 Januari 2019.
Berikut kronologi lengkapnya.
Sekitar pukul 17.40 WIB, korban datang dalam kondisi marah mendapati pagar ruko terbuka, ia kemudian mengusir tersangka.
Kemarahan korban menyulut emosi kedua tersangka. Mereka kemudian naik ke lantai dua ruko dan berniat berkemas.
Di kamar istirahat, Muhammad Ari mengatakan kemarahannya lantaran sebelumnya dituduh mencuri handphone dan dompet majikannya. Sementara Syaifur turut mengatakan kekesalannya lantaran meminta uang makan dari sepekan kerja tak kunjung diberi oleh korban.
Syaifur Rizal dan Ari turun ke lantai dasar dan membunuh Ester dengan cara memukul dada, kepala, dan menceki lehernya hingga lemas.