Pilpres 2019
Mendes Anggap Langkah BNI Fasilitasi Kunjungan Jokowi Wajar, Said Didu Ungkit Soal BUMN di Era SBY
Ramai surat yang menyebut bahwa BNI ikut memfasilitasi acara sosialisasi dana desa yang turut dihadiri Presiden Jokowi diperbincangkan.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Beredarnya surat yang menyebut bahwa BNI ikut memfasilitasi acara sosialisasi dana desa yang turut dihadiri Presiden Jokowi baru-baru ini ramai diperbincangkan.
Acara yang dimaksud adalah acara yang baru diselenggarakan pada Sabtu (19/1/2019) di Garut.
Hal itu berawal dari kicauan Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu melaui akun Twitter pribadinya.
Dalam cuitannya itu, Said Didu menyebut, Kementrian Desa meminta BNI untuk menanggung kunjungan Presiden.
Padahal, kata Said Didu, kunjungan tersebut bukan bagian dari acara BNI.
"Lihat surat ini, Kementrian Desa pun "meminta" BUMN @BNI menanggung kunjungan presiden yang sepertinya kegiatan tersebut bukan acara BNI," cuit Said Didu seraya menyertakan surat terkait, Jumat (18/1/2019).
• Maruf Amin Irit Bicara saat Debat Perdana, TKN: Sebagai Strategi Kita
• Tak Hujan, Jalan Raya Duta Pelni Terendam Banjir
• JPPR Nilai Debat Perdana Pilpres 2019 Tidak Konkrit dan Konseptual
Menurutnya dana BUMN tidak boleh digunakan untuk hal-hal seperti itu.
"Dana BUMN tdk boleh digunakan utk hal2 seperti ini.
Ayo mari kita awasi "sponsor" BUMN yg melanggar aturan," tambahnya.
Lantas, Said Didu pun nampak mengingatkan atas apa yang sebelumnya pernah terjadi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dijelaskannya bahwa saat itu, SBY mendapatkan beberapa internasional.
• Kegiatan Millennial Road Safety Festival 2019 Digelar di Bundaran HI
• JPPR Nilai Debat Perdana Pilpres 2019 Tidak Konkrit dan Konseptual
• KPU Tidak Akan Beri Kisi-kisi di Debat Kedua Pilpres 2019
Kemudian, lanjut Said Didu, sejumlah BUMN ingin membuat iklan ucapan selamat.
Namun, ketika itu pihaknya melarangnya.
"Saat Pak Presiden @SBYudhoyono dapat penghargaan internasional bbrp BUMN ingin buat iklan ucapan selamat, tapi kita larang krn uang BUMN hanya blh digunakan utk kegiatan BUMN tdk boleh utk kekuasaan dan biayai pemerintah.
Bahkan perjalanan dinas staf Kem BUMN pun tdk boleh dr BUMN," jelas Said Didu.
Sementara itu terpisah, Menteri Desa Eko Putro tak menampikl akan hal itu.
Sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com, Menteri Eko membernarkan adanya surat tersebut.
• Maruf Amin: Santri Bisa Jadi Apa Saja, Jadi Kiai, Saudagar, Pejabat
• Rumor Transfer Terbaru Persib Bandung: Kans Striker Naturalisasi Merapat, Bek Asal Jepang Dikaitkan
• Reaksi Kaget Luna Maya saat Lihat Fotonya dengan Ariel Noah di Tahun 2009 Diungkit: Sumpah Jahat

Menteri Eko juga mengakui bahwa BNI ikut memfasilitasi adara sosialisasi dana desa yang dihadiri Jokowi.
Acara sosialisasi itu sendiri tepatnya digelar di Art Center Tarogong Kidul, Garut.
Menteri Eko pun menjelaskan, BNI dan Kementrian Desa memang memiliki kerja sama.
Kementerian Desa memfasilitasi BUMDes menjadi Agen46-nya BNI.
Sehingga BUMDes bisa menjadi cabangnya BNI.
Menurut dia, hal ini menguntungkan BNI karena BNI tidak perlu membangun kantor tapi bisa di BUMDes.
Masyarakat juga diuntungkan karena tidak perlu memerlukan biaya mahal untuk ke bank karena di desanya sudah ada.
• Jawab Pertanyaan Boy William Tentang Bayar Makan di Istana Negara, Jokowi Singgung Tempe Tahu
• Kelakar Nagita Slavina Sebut Putranya Anak Baim Wong, Rafathar Usap Air Mata: Aa Sedih Banget
• Ramalan Zodiak Hari Ini 20 Januari 2019: Taurus Akan Habiskan Uang untuk Lawan Jenis!
BUMDes juga bisa mendapat penghasilan tambahan.
"Jadi dalam kerja sama tersebut kalau dalam sosialisasi, perusahaan sharing snack atau sewa peralatan untuk presentasi sih, menurut saya wajar-wajar saja ya," kata Eko.
Oleh karena itu, Eko menilai tak masalah langkah BNI yang ikut memfasilitasi acara dana desa yang dihadiri Presiden Jokowi.
"Justru menjadi tidak wajar kalau mereka ikut presentasi, tapi mereka tidak sharing apa-apa," kata dia.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan TribunJakarta.com masih mencoba mendapat keterangan dari pihak BNI terkait hal tersebut.
Kelakar Jokowi saat bertemu tukang cuku langganan di Garut
Saat mengunjungi Kabupaten Garut, Jawa Barat, Presiden Jokowi mengikuti acara cukur rambut massal yang digelar di Situ Bagendit, Kecamatan Bayuresmi, pada Sabtu (19/1/2019).
Di sana Jokowi bertemu dengan tukang cukur langganannya, Herman. Ternyata Herman yang sudah menjadi langganan Jokowi di Jakarta sejak tahun 2013 asli dari Garut.
Jokowi langsung menyapanya, "Herman dari kapan di sini?"
Setelah bertegur sapa dengan Herman, Jokowi langsung mengambil tempat yang telah disediakan.
Tidak hanya Jokowi, sejumlah pejabat yang ikut dengannya turut ambil bagian dalam acara cukur massal ini.
• Video Detik-detik Kepala Jisoo Ketendang Jennie Saat Konser BLACKPINK di ICE BSD, Penonton Berteriak
• Maruf Amin Irit Bicara saat Debat Perdana, TKN: Sebagai Strategi Kita
• Ramalan Zodiak Hari Ini 20 Januari 2019: Taurus Akan Habiskan Uang untuk Lawan Jenis!
Dari pejabat yang mau dicukur, terlihat Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.
Teten Masduki yang kepalanya plontos tersebut lantas menjadi candaan Jokowi. "Pak Teten?" goda Jokowi.
Teten Masduki dan para pejabat yang hadir pun tertawa mendengar celetukan Jokowi.
Setelah itu, rambut Jokowi langsung dipangkas oleh Herman. Herman mencukur rambut Jokowi selama sekitar 15 menit. Usai cukur, rambut Jokowi tampak tak banyak berubah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tetap tampil dengan gaya belah pinggirnya, hanya rambutnya kini lebih pendek sedikit.
"Ini gaya mohawk," seloroh Jokowi.
• Sudirman Said Sebut Joget Prabowo di Debat Capres Diapresiasi Masyarakat
• Maruf Amin: Santri Bisa Jadi Apa Saja, Jadi Kiai, Saudagar, Pejabat
• Mulai Besok Tujuh Ruas Tol Trans Jawa Tak Lagi Gratis, Berikut Tarifnya
Tak hanya Jokowi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono juga ikut memangkas rambutnya dalam acara cukur massal ini.
Sementara itu, Teten yang kepalanya sudah plontos hanya meminta dipijat punggung dan kepalanya.
Adapun Ibu Negara Iriana dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita hanya menyaksikan rambut Jokowi dan puluhan orang lainnya dipangkas dalam acara cukur massal itu.
Jokowi mengatakan, pangkas rambut ini adalah keahlian yang banyak dimiliki warga Garut.
Bahkan, para tukang cukur memiliki komunitas sendiri, yakni Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPGR). Menurut Jokowi, pemerintah akan membangun perumahan bagi para tukang cukur di Garut yang jumlahnya cukup besar.
"Yang paling penting dari acara ini, pemerintah akan membangun perumahan untuk tukang cukur di Garut," kata Jokowi.
(TribunJakarta/Kompas.com Cukur Massal di Garut, Presiden Jokowi Ikut Pangkas Rambut / BNI Fasilitasi Acara Dana Desa yang Dihadiri Jokowi, Ini Penjelasan Mendes)