Jumlah Penderita Demam Berdarah di Depok Tahun 2018 Naik
"Sebenarnya bukan hanya fogging yang penting, yang lebih penting PSN, jadi semua menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok masih dalam tahap mendata jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kota Depok sebelum menetapkan status siaga atau ditetapkan Kejadian Luar Biasa.
Saat disinggung berapa jumlah warga Depok penderita DBD selama tiga tahun terakhir, Kepala Dinkes Kota Depok Novarita mengakui adanya kenaikan pada tahun 2018 lalu.
"Untuk tahun 2016 jumlah penderita 2.834, tahun 2017 ada 535, tahun 2018 ada 892. Tahun 2018 yang meninggal Ada satu orang. Kalau untuk data terbaru masih didata," kata Novarita di Balaikota Depok, Rabu (23/1/2019).
Meski belum memiliki data teranyar, hingga 14 Januari 2019 Dinkes Kota Depok mencatat ada 149 warga Depok yang terjangkit DBD.
• Siklus Lima Tahunan, Awal Tahun 2019, 90 Orang Terjangkit Demam Berdarah di Tangerang Selatan
• Macan Kemayoran Pakai Formasi Musim Lalu, Berikut Susunan Pemain Persija Jakarta Vs 757 Kepri Jaya
Menurutnya Wali Kota Depok M. Idris Abdul Shomad sudah mengeluarkan surat edaran kepada Camat, Lurah, dan masyarakat agar lebih menjaga kebersihan lingkungan.
"Ada yang sudah sembuh atau belum. Jumlah saat ini belum dapat. Per 14 Januari 149, itu yang KTP Depok. Kalau data di rumah sakit lebih banyak," ujarnya.
Perihal langkah, Novarita menuturkan fogging bukan merupakan satu-satunya cara mencegah penyebaran penyakit yang dapat merenggut nyawa itu.
Menurutnya, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lebih efektif mencegah penyebaran DBD dibanding fogging yang sifatnya sementara.
"Sebenarnya bukan hanya fogging yang penting, yang lebih penting PSN, jadi semua menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

DBD di Tangerang Selatan
Sebanyak 90-an orang terjangkit virus demam berdarah Dengue (DBD) di Tangerang Selatan (Tangsel), hanya dalam kurun tak sampai satu bulan di aeal tahun 2019 ini.
Hal itu disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, Tulus Muladiono, di Gedung Farmasi, Jalan Insan Cendekia, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (23/1/2019).
"Sampai saat ini, sudah ada 90-an orang. Data sementara belum diperbarui hari ini," ujar Tulus kepada awak media.
Dari 90-an orang, ada satu korban meninggal dunia asal Serua, Ciputat, di Puskesmas Situ Gintung.