Pilpres 2019
Percaya Najwa Shihab Jadi Moderator, Fahri Hamzah Kasih Catatan dan Singgung Panelis Partisan
Akankah Najwa Shihab menjadi moderator pemandu debat kedua Pilpres 2019 pada 17 Februari mendatang? Fahri Hamzah punya penilaian.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Wahyu Aji
Dia lebih ingin melihat debat Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga mempertunjukkan ide dan gagasan bagaimana memimpin lima tahun ke depan.
"Sistem debatnya yang lebih penting. Kalau orangnya dia akan menanggung risiko kalau dia berpihak. Reputasi dan kredibilitasnya bisa hancur," jelas dia.
"Jadi harusnya biarkan dialognya berlangsung natural dipandu oleh seorang saya percaya kapasitasnya Najwa," tambah Fahr Hamzahi.
Usulkan panelis partisan
Fahri Hamzah sempat menyoroti debat perdana Pilpres 2019 yang dianggapnya mirip cerdas cermat, argumentasi kedua pasangan capres dan cawapres pun miskin.
Sehingga ia mengusulkan agar debat kedua KPU sebagai penyelenggara pemilu tak lagi membocorkan kisi-kisi.
"Kandidat yg tidak punya kemandirian pikiran akan gugup menghadapi perdebatan tanpa soal dan kisi2.
Lebih baik memiliki panelis yg berat sebelah daripada ada soal yg dibaca dan Ada contekan.
Jangan ada rujukan kecuali judul tema perdebatan.
Biarkan berhadapan. #MenujuDebatKe2," cuit Fahri Hamzah.
Secara pribadi ia tak menyoal siapa moderatornya. Ia mengaku lebih setuju moderator yang tidak netral asalkan sistem debatnya diubah.
"Saya termasuk yang setuju saja. Panelis yang partisan pun saya setuju yang penting metode debatnya diubah," kata Fahri di kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (23/1/2019).
Ia mengatakan debat perdana kurang mempertontonkan debat sesungguhnya.
"Supaya kesempatan antara kandidat itu berdebat dan berdialog lebih banyak dari pada diatur waktunya kayak cerdas cermat kayak kemarin itu, kasih waktu 1 menit 2 menit saya kira itu engga bagus," jelas Fahri.
Fahri Hamzah turut mengkritik banyaknya jeda atau iklan pada debat lalu. Sehingga debat kemarin tak perlihatkan pertarungan ide dan konsepsi.