Berlubang, Becek dan Licin Saat Hujan, Warga Keluhkan Jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta

Seperti yang dikeluhkan Landra pengendara mobil yang tak jarang berkunjung ke Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput sanak suadaranya.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Penampakan jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta yang tampak rusak parah, Kamis (24/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kondisi jalan di Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta kian berbahaya bagi pengendara kendaraan terutama saat hujan mengguyur.

Jalan Perimeter Utara merupakan jalan satu-satunya penyambung Bandara Soekarno-Hatta menuju Teluknaga, Selapajang dan sekitarnya selain jalan tol.

Tampak jelas jalanan Perimeter Utara tersebut rusak berat, banyak lobang, ditambah jalanan berlumpur licin bila turun hujan.

Tak jarang, mobil berukuran kecil seperti sedan akan mentok terkena lobang yang memiliki kedalaman ekstrem.

Seperti yang dikeluhkan Landra pengendara mobil yang tak jarang berkunjung ke Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput sanak suadaranya.

"Saya pakai Mirage, kadang lubangnya gak keliatan karena genangan air. Pas lewatin gasruk ke bawah mobil dan keras banget. Dari ujung ke ujung jalan gitu semua," jelas Landra kepada TribunJakarta.com, Kamis (24/1/2019).

Hal serupa juga dirasakan oleh Wawan pengendara roda dua yang harus berjibaku melewati jalanan Perimeter Utara yang rusak berat.

Pasalnya, ia mengaku sering mendapat sial saat melintas di lubang dan ban sepeda motor yang terselip karena jalanan licin diakibatkan tanah dari truk yang basah karena hujan.

"Kecelakaan alhamdulillah enggak, tapi nyaris dan selap-selip ban belakang sering banget. Apa lagi hujan banyak lobang yang ketutup sama air bikin ngeri," keluh Wawan.

Pasalnya, jalanan di bandar udara terpada se-Indonesia itu rusak akibat sering dilalui truk tambah pengangkut tanah untuk pembangunan runway terbaru.

Sedangkan, Pengelola Bandara Soekarno-Hatta PT. Angkasa Pura II menyampaikan, Jalan Perimeter Utara saat ini sedang dalam tahap perbaikan.

Untuk menghindark hal yang dapat merugikan pengguna jalan di bandara itu, PT. Angkasa Pura II juga memberlakukan pembatasan pengendara.

Senior Manager ff Branch Communication and Legal, Bandara Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang menerangkan, Kendaraan yang bertonase besar tidak akan bisa melintas selama perbaikan jalan.

"Saat ini Jalan Perimeter Utara sedang dalam perbaikan. Alat berat sudah diturunkan sejak kemarin. Namun, kami mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan itu untuk menghindari jalan tersebut hingga selesai perbaikannya. Khusus kendaraan bertonase besar untuk sementara waktu kami memohon maaf tidak dapat melintasi jalan tersebut," kata Febri kepada TribunJakarta.com.

Penampakan jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta yang tampak rusak parah, Kamis (24/1/2019).
Penampakan jalan Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta yang tampak rusak parah, Kamis (24/1/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Febri menjelaskan, meski tengah mempersiapkan akses baru, jajarannya tetap akan memperbaiki jalan yang lama.

Menurutnya, jalan Perimeter Utara yang baru itu nantinya akan lebih lebar dan nyaman dari jalan lama.

"Trasenya hanya bergeser 500 meter dari yang lama. Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak Kepolisian setempat dan pihak terkait lainnya," ujar Febri.

Ia meyakinkan, Jalan Perimeter Utara yang baru akan lebih lebar tujuh meter dari sebelumnya hanya enam meter juga memiliki panjang sekira enam Kilometer.

"Pembangunannya Jalan Perimeter Utara yang baru akan selesai pada akhir Februari. Rencananya 1 Maret 2019 ini Jalan Perimeter Utara yang baru akan mulai dioperasikan," jelas dia.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat ditemui manajemen Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin (14/1/2019) menyatakan, sinkronisasi antara pembangunan di Bandara Soekarno-Hatta dengan daerah di sekitar wajib dilakukan.

Dia menjelaskan, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten di wilayah Kabupaten Tangerang pada 2017 telah ditandatangani Gubernur Banten Wahidin Halim.

Jika seluruh pembangunan ini selesai, pengguna jalan tol ke Bandara Soekarno-Hatta akan memiliki alternatif baru selain Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo.

"Perda Provinsi Banten memang sudah mengakomodir rencana kebutuhan perluasan bandara, bahkan bukan hanya perluasan. Tetapi juga infrastruktur di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pintu M1 itu nanti akan ada interchange besar yang menghubungkan dua jaringan tol. Tol Kunciran-Bandara dan Tol Pakuhaji-Bandara," kata Zaki.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved