Kabar Artis
Disebut Gendut dan Kalah Ganteng dari Sandiaga Uno, Ridwan Kamil Singgung Body Shaming
Ridwan Kamil memamerkan foto saat dirinya tengah asik bermain catur bersama calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memamerkan foto dirinya tengah asyik bermain catur bersama calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Foto tersebut dibagikan Ridwan Kamil melalui media sosial Instagramnya pada Rabu (23/1/2019).
Seorang netizen menyebut di Ridwan Kamil tampak gendut di foto tersebut.
Ridwan Kamil juga disarankan si netizen untuk lari bersama Sandiaga Uno.
"Gemukan sekarang pak, sekali-sekali lari bareng pak @sandiuno," tulis akun triyani75.
Netizen lain bahkan ada yang menyebut kegantengan Ridwan Kamil tertutupi oleh Sandiaga Uno.
"Akhirnya pak @ridwankamil kalah ganteng," tulis akun @zeinirianes.
Sandiaga Uno memang dikenal memiliki hobi berolahraga lari.
• Seruput Kopi Ditemani Ridwan Kamil, Sandiaga Berterima Kasih, Emil: Tak Harus Terlihat Jadi Tegang
• Kubu Prabowo-Sandiaga Nilai Jokowi Pesan Sabun Cuci Senilai Rp 2 Miliar Tak Berdampak Bagi UMKM
Menanggapi ejekan tersebut, Ridwan Kamil kemudian menyinggung pasal soal body shaming.
Awalnya di caption, Ridwan Kamil mengatakan walau memiliki banyak perbedaan dengan Sandiaga Uno namun hal tersebut tidak mempengaruhi persahabatan keduanya.
"Walau hidup ini banyak perbedaan, tapi kami tidak pernah menghilangkan persahabatan," tulis Ridwan Kamil.
Kebersamaannya bareng Sandiaga Uno, diharapkan Ridwan Kamil mampu menginspirasi para followersnya di media sosial.
"Semoga para followers kami juga mengikuti, jika berbeda tetaplah saling menjaga silaturahim," tulis Ridwan Kamil.
• Ribut-ribut Tol Cigatas Ferdinand Hutahaean Sebut Hoaks Cuitan Ridwan Kamil, Sang Gubernur Balas Ini
• Tayang 17 Januari 2019 di Bioskop, Simak Sinopsis Film Preman Pensiun dan Harapan Ridwan Kamil
Ridwan Kamil menerangkan foto tersebut diambil di salah satu cafe di Bandung.
"Bermain catur di kafe Yumaju di Bandung bersama Kang @sandiuno yang sedang melewati Bandung. Hasilnya Remis. #DemokrasiPositif, " tulis Ridwan Kamil.
Menanggapi ejekan yang menyebut terlihat gendut, Ridwan Kamil menyinggung pasal body shaming.
Ia berkalar netizen yang menyebutnya gemuk harus membayar denda sebesar Rp750 juta.
"Bodiseming, 750 juta," tulis Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil juga turut membalasa candaan akun @zeinirianes.
Ia mengaku memang kalah ganteng dari Sandiaga Uno.
"Hehe. Siap mengaku kalah. Tepuk pramuka!" balas Ridwan Kamil.
Penelusuran TribunJakarta.com Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, berkomentar negatif terhadap bentuk fisik seseorang merupakan bentuk tindakan pidana.
"Hal ini diatur dalam Pasal 27 Ayat 3 jo Pasal 45 Ayat 3 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana yang telah diubah dalam UU Nomor 19 Tahun 2016," ujar Argo, Rabu (21/11/2018).
Pasal 27 Ayat 3 menyebutkan bahwa:
"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik".
Sementara itu, ancaman pidananya terdapat dalam Pasal 45 Ayat 3:
"Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)".
Argo melanjutkan, pidana ini masuk kategori delik aduan.
Dengan demikian, penyelidikan hingga penyidikan kasus baru dapat diproses jika ada pihak-pihak tertentu yang melapor ke polisi.
Oleh sebab itu, Argo mengimbau, para pengguna media sosial lebih bijak dalam berkomentar.
"Berkomentar yang sekiranya tidak menyinggung perasaan orang lain. Jika orang lain merasa dihina atau dicemarkan nama baiknya, kasus ini ada pidananya," tutur dia.
Cuitan Disebut Hoax, Ridwan Kamil ke Ferdinand Hutahaean Soal Tol Cigatas: Era SBY Sebatas Niat Baik
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut Gubernur Jawa Barat Ridwan sebar hoaks.
Ferdinand Hutahaean menyindir Ridwan Kamil yang mengapresiasi proyek tol Cigatas yang dicanangkan Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Cibatu, Garut.
Tol Cigatas menghubungkan Cileunyi-Garut-Tasikmalaya diyakini dapat mengurai kemacetan saban musim mudik.
Mulanya, Ridwan Kamil mengunggah dua foto tangkapan layar yang memberitakan rencana pembangunan Tol Cigatas di akun Twitternya @ridwankamil.
Ridwan Kamil mendukung langkah pemerintah membangun tol Cigatas tersebut karena kemacetan di Cileunyi-Garut-Tasikmalaya selalu disoal.
"MACET BANDUNG-GARUT dan BANDUNG-TASIKMALAYA akan diselesaikan melalui proyek Jalan Tol CIGATAS (Cileunyi-Garut-Tasik), yg pencanangannya diumumkan Presiden Jokowi kemarin di Cibatu Garut. Hadiah utk warga Garut & Tasikmalaya. Pelaksanaannya Insya Allah tahun 2019 ini. #JabarJuara," cuit Ridwan Kamil pada 19 Januari 2019.
Saat kunjungan Presiden Jokowi ke Garut belum lama ini, Ridwan Kamil turut menemani.
Dari foto yang beredar, Ridwan Kamil juga sempat memperlihatkan sesuai kepada Presiden Jokowi saat mengikuti cukur massal di Situ Bagendit, Garut.
Kembali soal cuitan Ridwan Kamil, aktor Diky Chandra ikut menanggapi.
Diky Chandra pernah menjabat Wakil Bupati Tasikmalaya periode 2009-2013.
Belum sampai lima tahun menjabat, tepatnya pada 2011, komedian ini mundur karena kurang sejalan dengan Bupati Aceng H.M. Fikri.
Diky Chandra mengenang, proyek tol Cigatas sudah direncanakan sejak dirinya masih menjabat sebagai Wakil Bupati Tasikmalaya.
Rencana tol tersebut sudah dibahas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dengan Kepala Bapeda saat itu Prof Deni.
Ia senang mendengar kabar baik tersebut dan berharap jika tol Cigatas dibangun.
Diky Chandra mengingatkan pemerintah turut memikirkan dampak ekonomi di Limbangan dan Kersamanah, Garut.
Otomatis, ketika tol Cigatas berfungsi, wilayah yang dilintasi berdampak pada perekonomian warga yang meraup keuntungan di sepanjang jalur Limbangan dan Kersamanah.
Penjelasan Diky Chandra ini sekaligus menjawab cuitan Ridwan Kamil.
"Proyek ini sudah lama direncanakan sejak saya masih menjabat di era pa @SBYudhoyono gub @aheryawan kepala bapedaprovnya prof deni. Saat senang dan meminta agar mengantisipasi sektor ekonomi limbangan kersamanah yg nantinya tidak lagi jadi jalur lintas.sip," cuit Diky Chandra.
Diky Chandra menilai proyek infrastruktur atau apa pun pastinya menimbulkan dampak.
Jika tol Cigatas berdampak secara ekonomi, Diky Chandra mewanti-wanti pemerintah bisa mengantisipasinya.
Pemprov Jabar harus punya beragam kreativitas ekonomi agar perekonomian warga sekitar yang terdampak tetap berjalan.
"Yang wajib diteliti adalah kajian terhadap dampak lingkungan/alam," cuit Diky Chandra kemudian.
Tanggapan Diky Chandra atas cuitan Ridwan Kamil menjadi perhatian Ferdinand Hutahaean.
Eks relawan pendukung Jokowi di Pilpres 2014 itu menjadikan cuitan Diky Chandra itu untuk menembak apa yang disampaikan Ridwan Kamil sebagai hoax.
Ia melampirkan dua foto hasil tangkapan layar cuitan Ridwan Kamil dengan memberi cap HOAX dan tangkapan layar cuitan Diky Chandra dengan label FAKTA.
Ferdinand Hutahaean tak lupa melampirkan dua foto tersebut disertai keterangan.
"Ncik @ridwankamil , kalaupun msu menjilat memuji Jokowi, boleh saja. Tp jgn gunakan data dan info yang tdk jujur.
Jangan bohong utk menutupi sejarah," cuit Ferdinand Hutahaean di akun Twitternya @Ferdinand_Haen.
Cuitan Ferdinand Hutahaen lalu ditanggapi Ridwan Kamil berdasarkan data juga.
Balasan Ridwan Kamil tak kalah 'pedas' untuk politikus Demokrat itu.
"Definisi perencanaan itu sejak dimulainya kajian feasibility study (FS). FS tol cigatas baru dimulai di 2016. Jika belum FS itu namanya "niat baik". Terima Kasih." balas Ridwan Kamil.
Merasa dituduh menyebarkan hoaks, Ridwan Kamil tak cukup memberikan klarifikasi atas cuitan Ferdinand Hutahaen di Twitter tapi juga melalui Instagramnya di akun @ridwankamil.
"Ada yang menganggap kalimat berita saya adalah Hoax," tulis Ridwan Kamil.
Penjelasannya di Instagram lumayan panjang tapi kurang lebih sama dengan yang di Twitter.
Satu hal yang Ridwan Kamil garis bawahi adalah redaksional 'pencanangan.'
"Saya gunakan hak jawab saya: Definisi dimulai perencanaan itu sejak dimulainya FEASIBILITY STUDY (FS). Dan FS Tol Cigatas itu baru dimulai 2016. Jika belum ada FS, itu namanya baru "niat baik" atau "cita-cita". Lagian saya menulis kata "pencanangan" yang artinya pembangunannya siap dimulai. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil.