Waspada, Makan Terlalu Cepat Ternyata Berbahaya Bagi Dirimu, Begini Cara yang Dianjurkan
Anda mungkin pernah makan secara terburu-buru pada 1-2 kali demi mengejar waktu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Anda mungkin pernah makan secara terburu-buru pada 1-2 kali demi mengejar waktu.
Makan terburu-buru sesekali tidak akan menyebabkan banyak masalah, selain sakit perut sesekali.
Tetapi jika Anda memang tipe orang yang terbiasa makan terburu-buru, akan ada beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi.
Memperlambat ritme makan di satu sisi mungkin bermanfaat bagi tubuh.
Berikut risiko kesehatan yang terjadi jika Anda kerap makan secara terburu-buru.
1. Gangguan pencernaan dan gangguan perut
Ketika Anda makan terlalu cepat, akan meningkatkan risiko gangguan pencernaan, menurut MedlinePlus, layanan dari Perpustakaan Kedokteran Nasional AS.
Gangguan pencernaan memiliki banyak gejala, mulai dari sensasi terbakar hingga perasaan berat seperti makan batu untuk makan malam.
Kadang-kadang gejala gangguan pencernaan begitu parah, sehingga keliru diartikan sebagai serangan jantung.
Ketidaknyamanan biasanya mereda ketika tubuh memiliki kesempatan untuk memecah makanan yang cepat dicerna.
Jika gangguan pencernaan berlanjut, bicarakan dengan dokter tentang refluks asam, sindrom iritasi usus atau komplikasi lain yang berhubungan dengan ketidaknyamanan pencernaan.
2. Kenaikan berat badan
Otak dan perut bekerja bersama untuk mengendalikan nafsu makan, dan proses ini tidak instan.
Faktanya, perut perlu waktu sekitar 20 menit untuk berkomunikasi dengan otak bahwa Anda sudah cukup makan.
Jika Anda makan terlalu cepat, maka akan menimbun kalori sebelum tubuh memiliki kesempatan untuk memberi tahu bahwa Anda sebenarnya tidak membutuhkannya.
Makan terlalu cepat meningkatkan kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak makanan agar merasa kenyang.
Karena ini merupakan kepuasan emosional sehingga sinyal otak tak sempat memberi tahu kapan harus berhenti makan.
Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak kalori, berat badan bertambah.
3. Sinyal kelaparan dan perasaan penuh yang tidak sejalan
Jika Anda sering makan begitu cepat, maka dapat melewatkan proses tubuh mengenali rasa kenyang sendiri.
Akibatnya Anda mungkin terputus dengan rasa lapar dan sinyal kepenuhan alami, menurut Peace Medical Medical Group di Washington, Alaska dan Oregon.
Seiring waktu, Anda berhenti merasa lapar atau kenyang sama sekali dan sebaliknya mengandalkan keinginan dan emosi untuk memberi tahu kapan harus makan.
Lalu, sebaiknya seberapa cepat Anda harus makan?
Karena perut membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk memberi tahu otak bahwa sudah kenyang, cobalah untuk meregangkan makanan setidaknya selama 20 menit.
Ini mungkin tampak sulit, terutama jika Anda terbiasa makan dengan ritme cepat, tetapi itu bisa dilakukan.
Anda bisa mengunyah dengan seksama, dan lumatkan makanan hingga benar-benar hancur.
Gunakan meja makan sebagai waktu untuk mengobrol dengan keluarga dan teman.
Jika Anda selesai makan sebelum tanda 20 menit, tunggu hingga 20 menit keseluruhan berlalu sebelum memutuskan apakah Anda perlu makan lebih banyak.
(nakita.grid.id / Amelia Puteri)