Pilpres 2019

LSI Denny JA : Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin Masih Unggul Usai Debat Pilpres

Adjie menjelaskan, usai debat pertama, elektabilitas kedua pasangan calon presiden tidak terlalu signifikan mengalami kenaikan

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Suci Febriastuti
Pasangan Jokowi-Maruf Amin tiba di kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut bahwa elektabilitas pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, masih unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat pilpres beberapa hari lalu.

Survei tersebut disampaikan oleh peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di Graha Rajawali, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54,8 persen. Sementara Prabowo-Sandiaga Uno 31,0 persen. Sementara yang masih belum memutuskan, atau rahasia, maupun tidak tahu dan tidak jawab, sebesar 14,2 persen," ujar Adjie Alfaraby, Rabu (30/1/2019).

Adapun dalam proses surveinya, LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling, dengan total 1.200 responden, yang dilakukan sejak 15 hingga 25 Januari 2019.

LSI Denny JA memakai teknik wawancara tatap muka responden dan menggunakan kuisoner, dilengkapi FGD, analisis media, dan indepth interview. Dengan margin of error sebesar 2,8 persen.

Adjie menjelaskan, usai debat pertama, elektabilitas kedua pasangan calon presiden tidak terlalu signifikan mengalami kenaikan, bahkan tak sampai satu persen.

Upaya Paksa di 2 Kantor PSSI: Kembangkan Kasus, Cari Dokumen Anggaran Hingga Pengakuan Ketua RT

"Jokowi-Ma'ruf Amin naik 0,6 persen, dan Prabowo-Sandiaga Uno naik 0,4 persen. Jadi tidak banyak efeknya, karena angkanya cenderung sama," ujar Adjie Alfaraby.

Namun, ia menjelaskan bahwa dari responden yang pihaknya temui, hanya 50,6 persen yang menonton debat. Sedangkan dari 50,6 persen yang menonton debat, hanya 29,6 persen.

"Yang menonton (debat pilpres) hingga selesai hanya 29,6 persen, atau secara populasi hanya 14,9 persen," ujar Adjie Alfaraby.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved