Mafia Bola
Upaya Paksa di 2 Kantor PSSI: Kembangkan Kasus, Cari Dokumen Anggaran Hingga Pengakuan Ketua RT
Penggeledahan tersebut, kata Dedi, dalam rangka pengembangan kasus 10 tersangka kasus pengaturan skor.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
Penggeledahan dilakukan untuk mencari dokumen anggaran PSSI 2018-2019.
"Masih dilakukan pencarian terutama tentang dokumen-dokumen yang berkaitan dengan persepakbolaan, berkaitan dengan anggaran-anggaran (PSSI) tahun 2017-2018," kata Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Argo Yuwono di lokasi.
• Diperiksa Satgas Anti Mafia Bola, Joko Driyono Dicecar 45 Pertanyaan Selama 11 Jam
• Jantung Bermasalah, Vigit Waluyo Dibawa Satgas Anti Mafia Bola dengan Kawalan Petugas Bersenjata
• Joko Driyono Didampingi Ratu Tisha saat Penuhi Panggilan Satgas Antimafia Bola
Saat ini, anggota Satgas Antimafia Bola masih melakukan penggeledahan yang berlangsung sejak pukul 10.30 WIB.
"Penggeledahan oleh Ditreskimum ya kalau yang di Kemang, dibikin oleh Wadir (Wakil Direktur) Krimum (Kriminal Umum)," jelas Argo.
Pihak Satgas belum membeberkan apa saja data yang sudah didapatkan di kedua lokasi tersebut. "Nanti kita tunggu saja," kata Argo.
3. Hanya ada tumpukan kardus
Zakaria Ketua RT 02/02 Kemang Timur, Pancoran, Jakarta Selatan, menjadi saksi dalam penggeledahan Satgas Antimafia Bola di Kantor PSSI Kemang.
Zakaria menuturkan, kondisi di dalam Kantor PSSI tersebut sudah kosong tak berpenghuni.
"Sudah kosong, cuma barang-barang saja kaya tumpukan kardus," ujar Zakarian di depan Kantor PSSI di Kemang, Rabu (30/1/2019).
• Geledah Kantor PSSI, Ternyata Dokumen Ini yang Dicari Satgas Antimafia Bola
• Satgas Antimafia Bola Geledah Dua Kantor PSSI
• Soal Ketua Umum PSSI, JK Sebut Erick Thohir Hingga Kesiapan Cak Imin
Lanjut Zakaria, sebagai Ketua RT setempat ia tidak mengetahui kapan kantor tersebut ditinggalkan penghuninya.
Bahkan, pihak keamanan setempat tidak mengetahui kapan Kantor tersebut dikosongkan.
"Saya gak tahu ya tiba-tiba saja kosong, tanya keamanan juga gak ada yang tahu soalnya," ujar Zakaria.
Zakaria menuturkan, ia hanya mengetahui bahwa Kantor yang sejatinya adalah rumah hunian tersebut, disewa oleh PSSI sejak sekiranya setahun yang lalu.
Namun, ketika pindah atau pun dikosongkan, belum ada koordinasi apapun dengannya dari pihak PSSI itu sendiri.
"Kalau pas awal sewa ada koordinasinya, tapi pas pindah gak ada, mungkin belum ya. Biasanya sih ramai disini kan kantor," jelas Zakaria. (Kompas.com/TribunJakarta)