Mengadu Nasib ke Ibu Kota dari Bumi Ayu, 32 Tahun Azis Makan dan Tidur di Perahu Eretan

Pekerjaannya ini pun bukan tanpa resiko, ia setiap harinya harus bertahan melawan derasnya aliran Kali Ciliwung, khususnya saat musim hujan.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Azis (49) penarik perahu eretan di aliran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. 

Pekerjaannya ini pun bukan tanpa resiko, ia setiap harinya harus bertahan melawan derasnya aliran Kali Ciliwung, khususnya saat musim hujan seperti sekarang ini.

Hidupnya pun bergantung pada seutas tali tambang yang selalu ia ganti setahun sekali.

Untuk melindungi dari dinginnya angin malam pun Azis hanya memanfaatkan terpal yang ia gunakan untuk menutup perahunya.

Azis (49), penarik perahu eretan sedang bekerja mengantarkan warga menyeberang aliran Kali Ciliwung dari daerah Kampung Pulo, Jakarta Timur ke wilayah Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Azis (49), penarik perahu eretan sedang bekerja mengantarkan warga menyeberang aliran Kali Ciliwung dari daerah Kampung Pulo, Jakarta Timur ke wilayah Bukit Duri, Jakarta Selatan. (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Bahkan, terkadang ia harus mengungsi saat Kali Ciliwung mendapat air kiriman dari Bendung Katulampa akibat tingginya intensitas hujan di Bogor.

"Kalau Katulampa sudah siaga satu biasanya saya sudah mulai meninggalkan perahu, ikut mengungsi bersama warga yang rumahnya kebanjiran," kata Azis.

Meski pekerjaannya penuh resiko, namun Azis tetap menjalaninya dengan iklas demi menghidupi istri dan tiga orang anaknya tercinta.

"Saya cuma lulusan SMP, enggak punya keahlian lain, jadi saya tekuni saja pekerjaan ini demi anak dan istri," ucapnya.

"Yang penting anak bisa sekolah tinggi biar hidupnya jauh lebih baik dari bapaknya ini," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved