Kisah 7 Sumur Vihara Gayatri yang Memiliki Khasiat Berbeda

Mimpi Linawati pun disambut, baru setengah meter digali air keluar tak henti-hentinya sehingga memudahkan proses penggalian 7 sumur yang letaknya.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Jemaat Vihara Gayatri saat mandi di 7 sumur, Tapos, Depok, Selasa (5/2/2019).  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAPOS - Di balik 7 sumur Vihara Gayatri yang memiliki masing-masing nama dan khasiat berbeda rupanya tersimpan cerita khusus, pasalnya sumur dengan kedalaman sekitar dua meter tak muncul begitu saja.

Pengurus Vihara Gayatri Darmawan mengatakan sumur dibangun tahun 1987 atau tiga tahun setelah kedua orangtuanya membangun Vihara di lahan seluas 2 hektare.

Kala itu, Linawati, ibu Darmawan mendapat mimpi dan diminta untuk menggali 7 sumur yang letaknya di sisi kiri Vihara atau sekitar 200 meter dari pintu gerbang utama.

"Awalnya orangtua saya dapat mimpi, tapi pas pertama dapat mimpi enggak langsung dibangun. Sampai empat kali mimpi akhirnya ibu saya mikir kalau ini petunjuk dan akhirnya mulai bangun sumur," kata Darmawan di Vihara Gayatri, Selasa (5/2/2019).

Mimpi Linawati pun disambut, baru setengah meter digali air keluar tak henti-hentinya sehingga memudahkan proses penggalian 7 sumur yang letaknya berurutan dari kanan ke kiri.

Soal perawatan, Darmawan menuturkan tak ada perawatan khusus, perawatan dilakukan setiap satu pekan sekali agar dinding sumur tak berlumut.

"Waktu digali itu baru setengah meter digali langsung keluar air. Kedalaman sumur sekitar dua meter, untuk perawatan enggak ada yang khusus, biasa saja. Tapi airnya khusus buat mandi saja," ujarnya.

Jemaat Vihara Gayatri saat mandi di 7 sumur, Tapos, Depok, Selasa (5/2/2019)
Jemaat Vihara Gayatri saat mandi di 7 sumur, Tapos, Depok, Selasa (5/2/2019) (TribunJakarta/Bima Putra)

Di luar Imlek, tradisi mandi 7 sumur hanya dilakukan jemaat pada Selasa Kliwon seperti yang dilakukan Vihara Gayatri sejak dulu.

Darmawan menjelaskan tak hanya umat Buddha dan Konghucu saja yang bisa mandi di 7 sumur, siapa pun diperbolehkan selama berperilaku sopan.

"Siapa pun boleh kalau mau, enggak hanya jemaat Vihara Gayatri. Yang datang untuk mandi saja enggak hanya datang dari Jabotabek, yang penting sebelum mandi berniat dan sopan," tuturnya.

Dari penuturan jemaat, Darmawan mengatakan ada sejumlah jemaat yang mendapat petunjuk dan diminta mandi di 7 sumur.

Berkah 7 sumur pun sudah dirasakan banyak jemaat, baik yang meminta kesembuhan penyakit, jodoh, dan kelancaran dalam menjalankan usaha..

"Ada jemaat yang dapat petunjuk untuk mandi di sini, ada yang datang karena tahu dari mulut ke mulut. Yang datang pas sakit enggak lama habis mandi penyakitnya sembuh," lanjut Darmawan.

Ketujuh sumur yakni, Sumur Sri Ningsih guna menerangkan lahir batin, Sri Waras guna sehat dan sentosa, Sri Lungguh untuk kedudukan derajat.

Sri Kunaratih Kumadjaya untuk cari jodoh, Sri Rezeki guna usaha cari rezeki, Dewi Sri Mulyasari untuk pengobatan, dan Sri Pontjo Warno guna tolak malapetaka.

Kolam Amerta atau kolam kedelapan di Vihara Gayatri, Tapos, Depok, Senin (4/2/2019).
Kolam Amerta atau kolam kedelapan di Vihara Gayatri, Tapos, Depok, Senin (4/2/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Untuk dapat merasakan khasiatnya, jemaat cukup datang dan membasuh tubuh layaknya mandi, namun dianjurkan tak menggunakan sabun atau yang lain.

Setiap jemaat yang datang diharuskan menjaga sopan santun saat mandi, dianjurkan bersujud, dan menjaga jarak agar tak bagian tubuh tak sampai masuk sumur.

Saat mandi, jemaat dianjurkan melempar satu sampai lima koin untuk menembus segala yang dilakukan selama satu tahun pancar.

"Sebelum mandi harus berniat dulu dalam hati. Ada aturannya, harus menjaga kesopanan. Kalau untuk melempar koin enggak diharuskan, itu cuman anjuran saja," sambung Darmawan.

Setelahnya, jemaat dapat menyelam ke kolam besar yang terletak di belakang sumur dan disebut Kolam Amerta sebanyak delapan kali.

Dari kolam Amerta, jemaat mandi seperti biasa lalu mengeringankan badan sebelum melakukan sembayang di tujuh tempat yang terletak depan sumur.

"Habis dari kolam yang kedelapan itu baru mandi, nanti setelah badan kering baru dapat sembayang. Jadi badan harus kering dulu baru boleh sembayang. Sembayangnya di tempat yang depan sumur itu," ucap dia.

Vihara Gayatri sendiri sebenarnya memiliki 10 sumur, namun 9 sumur khusus digunakan untuk mandi, hanya sumur ke 10 saja yang dapat digunakan untuk minum.

Di perayaan Imlek ke 2570 hari ini, Darmawan memperkirakan 600 jemaat dari wilayah Jabodetabek menyambangi Vihara guna merayakan tahun baru Babi Tanah.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved