Pilpres 2019
Giliran Kubu Prabowo Subianto Tuding Jokowi Gunakan Konsultan AS
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mensinyalir konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist Stanley
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Saling serang dua kubu calon presiden terus menemuka.
Kali ini, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mensinyalir konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist Stanley Bernard Greenberg mendukung pasangan Joko Widodo - Ma'Ruf Amin.
Namun kubu petahana membantah.
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menyebut Stanley Bernard Greenberg salah satu kontibutor website lembaga konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist.
Website itu pun mengulas sedikit biografi Stanley Bernard Greenberg yang diketahui merupakan ahli strategi politik yang merupakan mitra pendiri di Greenberg Quinlan Rosner Research (GQR), sebuah perusahaan riset dan kampanye politik yang bermarkas di Washington D.C dan berafiliasi erat dengan Partai Demokrat.
The Political Strategist merinci sejumlah daftar klien Greenberg sebagai penyurvei dan ahli strategi politik.
Beberapa di antaranya merupakan pemimpin negara yang namanya cukup terkenal, seperti Presiden AS Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden AS Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator sekaligus eks Menlu AS John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder hingga Presiden RI Joko Widodo.
Isu mengenai Stanley Greenberg merupakan konsultan Jokowi juga pernah muncul dalam Pilpres 2014.
Namun hingga saat ini, belum ada bukti Jokowi menjadi klien Stanley.
Sebelumnya Andre Rosiade mempertanyakan kebenaran Stanley Greenberg sebagai konsultan politik Jokowi.
Ini lantaran muncul nama Jokowi sebagai salah satu klien Greenberg dalam website The Political Strategist.
"Kami mendapatkan informasi. Apakah ini benar? Kami tunggu klarifikasi Pak Jokowi," kata Andre.
"Kami tidak ingin melakukan tuduhan. Supaya tidak berkembang, tidak jadi fitnah, maka kami bertanya, apakah bener Pak Jokowi pernah jadi klien saudara ini sesuai yang ada di website," lanjut politikus Gerindra tersebut.

Kubu Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin membantah tudingan atas keterlibatan Stanley Greenberg pada pIlpres 2019.
"Saya mengikuti dua periode Pak Jokowi nyalon, 2014 dan 2019 ini ya. Saya tidak pernah mendengar atau melihat ada konsultan asing yang menjadi konsultan Pak Jokowi," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Selasa (5/2/2019).
• Sikap Keras Jokowi Soal Pesimisme: Siapa Suruh Makan Jalan Tol Hingga Silakan Punah Sendiri
• TERPOPULER: Fadli Zon Bikin Puisi Doa yang Ditukar, Putri Gus Dur Tanyakan Tuduhan Ini
Abdul Kadir Karding meminta pihak Prabowo-Sandiaga mengecek benar-benar informasi soal hal ini.
Ia meragukan validnya data mengenai Stanley sebagai konsultan Jokowi.
"Perlu dicek berita yang menyampaikan itu, jangan-jangan juga hoax. Jangan-jangan editan. Oleh karena itu dibuat untuk sekedar mengaburkan isu soal konsultan Rusia yang dipakai Prabowo, jadi untuk semacam mengalihkan isu," tutur Abdul Kadir Karding, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Abdul Kadir Karding meminta agar masyarakat bijak dalam mengolah informasi mengenai persoalan semacam ini.
Ia mengingatkan, bukan baru kali ini saja Jokowi diserang dengan fitnah atau hoax.
"Sebenarnya isu penggunaan konsultan asing oleh Pak Jokowi bahkan Jokowi menggunakan konsultan Yahudi itu sudah berlangsung sejak 2014 lalu. Dan itu diulas sedemikian panjang oleh salah satu media yang mengatasnamakan Islam, kalau tidak salah VOA Islam, dan ternyata itu sebuah hoax," kata Karding.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan hal itu di hadapan relawan Sedulur Kayu dan Mebel di Aula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019).
"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?" kata Jokowi.
• Ayu Ting Ting Digosipkan Dekat dengan Pria Turki: Luna Maya Penasaran, Iis Dahlia Sebut Aktor
• TERPOPULER: Disinggung Soal Penculikan 1998, Prabowo Subianto: Saya Tidak Kemana-mana
Jokowi menyebut konsultan asing menggunakan strategi propaganda ala Rusia, yakni melakukan dengan menyebarkan kebohongan sebanyak-banyaknya sehingga membuat masyarakat menjadi ragu.
Propaganda tersebut, yang akan memecah belah rakyat.
Dua pekan sebelum Jokowi mengeluarkan kririknya, viral video Prabowo menyambut seorang pria bule-warga negara asing sesaat sebelum menyampaikan pada acara Pidato Kebangsaan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (14/1/2019).
Pria bule itu disebut-sebut sebagai Rob Allyn.
Dia disebut-sebut sebagai konsultan politik Donald Trump di pemilu AS pada 2016.
Dan pada Pilpres 2014, Rob Allyn diisukan merupakan bagian konsultan politik Prabowo Subianto - Hatta Radjasa.
Keberadaan Rob Allyn di acara Prabowo Subianto itu langsung dibantah Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Dia menyebut Prabowo Subianto mulanya menyambut kedatangan SBY.
Tak lama, datang pria WNA mengenakan pakaian formal dan disalami Prabowo Subianto.
Kata Rachland, pria itu merupakan perwakilan Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia.
"Namanya Artem Turkin. Perwakilan Kedubes Rusia," tutur Rachland melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
• Cerita ART Pertama YouTuber Atta Halilintar: Kerja Nyaman, Kini Sudah Bisa Koleksi Perhiasan Emas
• Sambil Menangis Mulan Jameela Akui Tak Sanggup Tatap Ahmad Dhani setelah Divonis Bersalah
Sesalkan
Sementara Direktorat Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional (BPN) Irawan Ronodipuro menyesalkan pernyataan calon presiden nomor 01 Joko Widodo yang menyebut pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi pemilihan presiden 2019.
Ia mengatakan, pihaknya merasa difitnah dengan adanya pernyataan tersebut.
"Kami sangat menyesalkan komentar tersebut datang dari Presiden. Kita tidak ada mempergunakan jasa konsultan asing. Di sini, kita difitnah. Sementara, di sana, justru mereka lebih banyak mendatangkan tenaga kerja asing. Memangnya Indonesia kurang tenaga kerja?" ujar Irawan, dikutip dari keterangan tertulisnya.
Irawan menegaskan, pihaknya tidak pernah menggunakan konsultan asing terkait Pilpres 2019.
Ia menyebut, pernyataan Jokowi mengenai hal ini adalah kebohongan.
Irawan menyebut, isu ini memprovokasi dan mengganggu suasana demokrasi yang diharapkan terus berlangsung damai hingga Pemilu berakhir.
"Jadi, saya sebagai direktur luar negeri BPN tahu betul bahwa kami tidak ada sama sekali konsultan asing," ucap dia.
"Di BPN ini, semua kumpulan anak-anak bangsa yang memang banyak mendapatkan pendidikan di luar negeri. Saya bisa memastikan kita tidak menggunakan konsultan politik asing. Maka pernyataan Presiden itu salah," kata Irawan.
Seperti diketahui, Pemerintah Rusia lewat kedutaan besarnya di Indonesia angkat bicara usai isu propaganda hoax ala Rusia ramai dibicarakan.
Rusia menegaskan tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia, yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," demikian keterangan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Indonesia lewat akun Twitter resmi, Senin (4/1/2019).
• Kisah Sedih Anjing Nala Setia Menunggu Emiliano Sala, Pesepakbola Korban Pesawat Jatuh
• Viral Wanita Sakit Diturunkan Sopir Ambulans di Tengah Jalan, Keluarga Klarifikasi
Lewat Twitter, Kedubes Rusia juga berkomentar soal istilah 'propaganda Rusia'.
Rusia menegaskan 'propaganda Rusia' adalah rekayasa dan tidak berdasarkan realitas.
"Istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tegas Kedubes Rusia. (kompas.com/tribunnews)