Pilpres 2019

Akui Kalah Total Menarik Perhatian Media & Singgung Aksi 212, Timses Prabowo-Sandi 'Diskakmat' Rosi

Tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku kalah total dari kubu Jokowi-Maruf Amin dalam menarik perhatian media.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
ISTIMEWA/Dokumentasi Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin
Joko Widodo dan Prabowo Subianto menunjukan nomor urut di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jumat (21/9/2018). 

"Gak juga sih mas Drajad, kalau anda mau me-rise itu, saya bisa mengatakan even Kompas TV meliput itu secara terus menerus," jawab Rosi.

Mendengar hal tersebut Drajad Wibowo langsung kehilangan kata-kata.

"O..lah nanti oke," kata Drajad Wibowo.

Pengusaha Takut Sumbang Prabowo di Pilpres 2019, Timses Jokowi Ungkap Hal Ini 

Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 dirasakan sebagai Pilpres terberat bagi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/10/2018).

"Dari tiga kali maju Pak Prabowo sebagai presiden, yang kebetulan saya tetap jadi sekjen partai yang mengusung Beliau, kami merasakan terus terang (Pilpres) ini adalah bobot terberat Beliau menjadi calon presiden," ujar Muzani.

Pernyataan Ahmad Muzani itu dibenarkan oleh Juru Bicara Koalisi Adil Makmur, Andre Rosiade.

Andre Rosiade lantas membeberkan alasan Pilpres 2019 menjadi yang terberat bagi Prabowo Subianto.

Menurut Andre Rosiade, frekuensi pemberitaan antara Prabowo Subianto dan Jokowi di media tidak seimbang.

"Kalau kita melihat media Pak Prabowo hanya 20 sampai 30 persen, 70 sampai 80 itu di Kubu Pak Jokowi," ucap Andre Rosiade dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Kompas TV, pMinggu (14/10/2018).

Tak cuma ketidakberimbangan dari media, Andre Rosiade juga mengungkapkan sulitnya memperoleh dukungan pengusaha.

Andre Rosiade mengatakan hal tersebut karena para pengusaha takut terhadap Jokowi sebagai petahana.

Para pengusaha yang ingin menyumbang dana ke kubu Prabowo-Sandiaga bahkan harus sembunyi-sembunyi.

"Lalu terus terang pengusaha pun takut menyumbang ke kita, karena mereka takut diancam anggarannya, sembunyi-sembunyi sumbangan ke kita," jelas Andre Rosiade.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved