Dahnil Anzar Dikawal Pasukan Loreng Saat Akan Diperiksa Polisi, Ruhut Sitompul: Contoh Dong Ahok

Melalui akun Twitternya, Ruhut Sitompul menanyakan kenapa Dahnil Anzar mendapat pengawalan dari pasukan berseragam loreng untuk diperiksa.

Editor: Erlina Fury Santika
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Politikus Ruhut Sitompul 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan anggota DPR Ruhut Sitompul melontarkan sindiran pada Koordinator Juru Bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dilansir oleh TribunWow.com, sindiran itu berkaitan dengan kedatangan Dahnil Anzar Simanjuntak di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/2/2019).

Melalui akun Twitternya, Ruhut Sitompul menanyakan kenapa Dahnil Anzar mendapat pengawalan dari pasukan berseragam loreng untuk diperiksa.

Tak hanya itu, Ruhut Sitompul juga meminta Dahnil Anzar untuk mencontoh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

"Dahnil Anzar Simanjuntak dikawal Pasukannya yg berseragam Loreng dgn Baret Merahnya datang ke Mabes POLRI untuk diperiksa,

'Kalau nggak terlibat Kasus Pidana Korupsi kenapa musti takut pakai dikawal Pasukannya Contoh dong Ahok'

emang Polisi bisa ditakut takuti'. MERDEKA," tulis @ruhutsitompul.

 

 

Postingan Ruhut Sitompul
Postingan Ruhut Sitompul (capture/Twitter)

Dikutip dari KompasTV, Dahnil Anzar memenuhi panggilan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kamis (7/2/2019).

Dahnil Anzar mendatangi kantor polisi untuk diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan penyelewengan dana kemah pemuda Kemenpora tahun 2017 lalu.

Pemeriksaan terhadap Dahnil Anzar dilakukan setelah polisi menemukan adanya penyelewengan dana, di laporan pertanggungjawaban (LPJ).

Kasus ini pun telah dinaikkan statusnya menjadi penyidikan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhamaddiyah itu mengatakan bahwa polisi sedang mengujinya.

"Polisi sedang menguji daya tahan saya saja, lucu-lucuan saja, sedang melaksanakan tugas tambahan (polisi)," ujar Dahnil Anzar.

Dalam video yang disiarkan itu, Dahnil Anzar datang mengenakan pakaian putih dibalut jaket berwarna hitam dan memakai peci.

Sementara itu, terlihat sejumlah pria mengenakan baju seragam loreng dengan baret merah menyalami Dahnil dan turut mendampinginya.

 

 

Diberitakan sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua Panitia Kemah Pemuda Islam Indonesia Ahmad Fanani diperiksa polisi sebagai saksi atas acara yang dananya disinyalir diselewengkan.

Dugaan penyelewengan itu dinilai menimbulkan kerugian negara.

Dikutip dai Warta Kota, pihak kepolisian telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan guna mengusut tuntas kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenpora pada tahun 2017 lalu.

"Yang jelas ini kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenpora yang melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor. Tapi anehnya cuma kami yang diperiksa dan dicari-cari," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak di Mapolda Metro Jaya, 23 November 2018. 

"Yang kedua, saya paham sekali konsekuensi dari sikap saya selama ini. Jadi sudah dicari-cari lah. Tapi nanti kita lihat pemeriksaannya bagaimana, kita tunggu saja," sambungnya.

Di sisi lain, Fanani memberikan penjelasan mengenai permasalahan ini.

"Ini bukan perkara apa-apa. Tapi soal harga diri yang selama ini kami perjuangkan. Gerakan PP Muhammadiyah untuk melawan korupsi."

"Lalu hari ini seolah-olah gerakan itu dilegitimasi dengan tuduhan bahwa Pemuda Muhammadiah hari ini korupsi. Menurut kami ini adalah harga diri," kata Fanani di Mapolda Metro Jaya, Jumat, dikutip dari Kompas.com, 23 November 2018.

Fanani kemudian mengatakan, pengembalian dana tersebut oleh pihaknya lantaran ada yang tidak sesuai di poin-poin yang disepakati dalam kontrak kerja sama antara Kemenpora, Pemuda Pancasila, dan GP Ansor dengan realisasi kegiatan.

"Bahwa nama kegiatan, waktu dan tempat kegiatan berbeda dengan apa yang realisasinya."

"Kedua, tanggal kegiatan dengan SP2D (surat perintah pencairan dana) tidak bersesuaian.

"Di MOU dilaksanakan 10 Desember 2017, ternyata SP2D atau pencairan tanggal 11 Desember 2017," imbuhnya.

Alasan lain pengembalian lantaran menurut Fanani, dalam kontrak yang telah disepakati, kegiatan digelar pada 10 Desember 2017.

Akan tetapi diundur menjadi 16 Desember 2017 lantaran menyesuaikan jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau dasar kegiatan itu dari kontrak, ini sama sekali berbeda atas perinsip kehatian-hatian kami. Kami ikuti pasal 9 dalam perjanjian tentang kewajiban dan sanksi."

Apabila kami tidak merealisasikan kegiatan yang dimaksud maka perjanjian ini batal demi hukum. Wajib harus mengembalikan seluruh dana bantuan. Ini sebagai komitmen kami ya kami kembalikan," sambung Fanani. 

Dahnil Anzar Sebut Dirinya Dikriminalisasi

Dahnil Anzar Simanjuntak kembali angkat bicara soal kasus dugaan penyimpangan dana Kemah Pemuda.

Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan dirinya merasa dikriminalisasi dan dikerjai oleh polisi, terkait kasus dugaan penyimpangan dana Kemah Pemuda itu.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari tayangan KompasTV, 26 November 2018 lalu. 

Menurut Danil, acara kemah tersebut merupakan hajatan Kemenpora, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut campur di dalamnya, dengan mengundur jadwal acara.

Oleh karena itu, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai apabila pengusutan masih dilakukan, sama saja dengan menghina presiden.

"Yang jelas kasus Rp2 miliar itu bagi kami seperti dikerjai. Kegiatan itu kan melibatkan Pak Presiden. Pak Presiden Jokowi itu justru yang terlibat di kegiatan itu."

"Beliau bahkan mengundur waktu kegiatan itu, kami hanya difasilitasi untuk mengumpulkan massa Muhamadiyah untuk kegiatan itu."

"Jadi kalau kemudian pihak kepolisian justru mempermasalahkan kegiatan yang diinisiasi Menpora dan Pak Presiden untuk kepentingan Pak Presiden, justru pihak kepolisian sedang justru menghina presiden bagi kami," kata Dahnil Anzar.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Komentari Pengawalan Dahnil Anzar saat Datangi Kantor Polisi, Ruhut Sitompul: Contoh Dong Ahok

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved