VIDEO Penampakan Sepinya Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta karena Harga Tiket Meroket
Dari Pantauan TribunJakarta.com di lapangan, sejumlah toko makanan di Terminal 1 sepi pembeli hingga memangkas pendapatan mereka hingga 50 persen.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Awal tahun 2019 bukan awal yang baik untuk Bandara Soekarno-Hatta sebab, kondisi bandar udara internasional tersebut sepi penumpang.
Sepinya penumpang terlihat jelas di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta yang menjadi tempat penerbangan domestik.
Dari Pantauan TribunJakarta.com di lapangan, sejumlah toko makanan di Terminal 1 sepi pembeli hingga memangkas pendapatan mereka hingga 50 persen.
Tak tanggung-tanggung, beberapa diantaranya bahkan terpaksa gulung tikar karena tidak mendapatkan pemasukan dari pelanggan seperti Kudeta.
Sopir taksi dan Damri pun ikut-ikutan terkena dampak dari berkurangnya penumpang yang melanda Bandara Soekarno-Hatta tersebut.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Bandara Soekarno-Hatta, Herson menjelaskan, sepinya penumpang di bandar udara tersibuk di Indonesia itu karena sedang memasuki musim sepi.
• Meroketnya Harga Tiket, Jumlah Penumpang di Bandara Halim Turun 18,38 Persen
"Penurunan penumpang itu karena pas lagi low season (musim sepi). Dari tahun ke tahun yang namanya bulan Januari, Februari, dan Maret rata-rata setiap tahun itu low season," jelas Herson di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (8/2/2019).
Ia pun menerangkan, penurunan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta dapat disebabkan oleh banyak faktor bukan dari faktor tunggal saja.
Satu diantaranya adalah tingginya tiket pesawat dan pemberlakuan bagasi berbayar sejak awal tahun 2019 lalu.
Namun, Herson yang baru menjabat bulan lalu mengatakan faktor di atas tidak terlalu berpengaruh kepada menurunnya angka penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.
"Masalah bagai berbayar, tiket yang katanya tinggi padahal kita evaluasi masih di level antara batas atas dan batas bawah. Tidak kendala apa-apa. Lalu masalah LCC (Low Cost Carrier), masalah barang berbayar, itu tidak juga melanggar satu ketentuan yang ada. Semua itu diserahkan pada airlines yang pasti kecil pengaruhnya," papar Herson.
Menurut Herson, faktor lainnya yang membuat Bandara Soekarno-Hatta kehilangan pengguna jasanya adalah hadirnya Tol Trans Jawa yang menghubungkan Tol Merak menuju Surabaya.
• Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta Sepi Penumpang, Ternyata Ini Penyebabnya
Sebab, masih banyak pengguna jasa yang masih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan massa.
"Sejak jalan tol ini (Trans Jawa), ada penurunan untuk tujuan Solo, Yogyakarta, Semarang. Dimana jalan tol baru itu sudah mengurangi juga antrean-antrean pesawat," beber Herson.