Putra, Bocah Kelas 3 SD Jualan Cilok: Jago Berhitung, Dapat Banyak Simpati, dan Kakak Sudah Menikah

"Kalau berhitung dia bisa, pintar dia. Mungkin karena memang sudah biasa jualan juga ya," kata guru kelas

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Muhammad Saputra di sekolahnya di SD Jurang Mangu Timur 01, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (13/2/2019). 

Muhammad Saputra (12) bocah yatim piatu yang viral karena berjualan cilok untuk menghidupi dua adiknya itu, sering mendapat bantuan dari masyarakat.

Muhammad Saputra, panggilan karibnya, masih duduk di bangku kelas III sekolah dasar. Ia sempat putus sekolah, dan kembali melanjutkan.

Hal itu membuat di usianya yang 12 tahun, Putra masih belum lancar membaca dan menulis.

Hal itu disampaikan Diah Indah Puspita, Guru kelas III SD Jurang Mangu Timur 01, saat ditemui di sekolahnya.

"Putra masih belum lancar bacanya. Jadi kalau di kelas tuh dia suka telat nulis soalnya, bu belum selesai," ujar Diah menceritakan.

Diah mengatakan, Muhammad Saputra sering diberi pelajaran membaca dan menulis secara khusus, karena di kelasnya ia tertinggal salam hal itu.

Namun dalam hal berhitung, Muhammad Saputra sudah menguasainya. Diah memperkirakan, hal itu karena selain ia mendapat pelajaran berhitung di sekolah, Putra juga mempraktikan langsung saat berjualan cilok.

"Kalau berhitung dia bisa, pintar dia. Mungkin karena memang sudah biasa jualan juga ya," ujarnya.

Diah mengatakan, pihak sekolah memperbolehkan Muhammad Saputra berjualan sejak dua bulan lalu, asalkan saat jam masuk kelas, ia tetap masuk.

"Tidak mengganggu jam belajarnya, kan dia berjualan saat jam istirahat saja," ujarnya.

Meskipun di kelasnya, Putra paling tua, namun ia bisa bergaul tanpa canggung dengan anak-anak lainnya.

Diah bahkan secara antusias menyebut anak didiknya sebagai anak yang baik dan sering membantu temannya.

"Putra baik orangnya, supel, dia juga enggak pelit, kalau ada apa-apa dia ngasih ke temannya," ujar Diah.

Muhammad Saputra (12), bocah penjual cilok tulang punggung keluarga asal Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (13/2/2019).
Muhammad Saputra (12), bocah penjual cilok tulang punggung keluarga asal Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (13/2/2019). ()

3. Punya kakak yang sudan menikah

Bocah bernama Muhammad Saputra (12), siswa kelas III SD 01 Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), sekilas terlihat seperti anak-anak pada umumnya yang lincah dan murah senyum kepada siapa saja.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved